Polisi Temukan Ada Pengurangan Suplai Elpiji 3 Kg

Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Polisi Temukan Ada Pengurangan Suplai Elpiji 3 Kg

Siti Yona Hukmana • 4 February 2025 13:58

Jakarta: Polri mengungkap ada penurunan suplai atau persediaan gas elpiji 3 kg di agen-agen. Hal ini diketahui usai Satgas Pangan Polri melakukan pengecekan ke lokasi.

"Terjadi penurunan suplai ke agen atau ke pangkalan, yang tadinya perhari itu 280 kaleng (tabung) elpiji 3 kg. Saat ini hanya 130 per hari," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Februari 2025.

Helfi memastikan belum ada indikasi penimbunan gas elpiji 3 kg. Saat ini, pihaknya baru mengetahui ada kekurangan stok di agen-agen.

"Itu sementara, dan saat ini kita komunikasikan dengan Dirjen Migas. Tim kami sedang komunikasi di sana, kita tunggu hasilnya gimana," ungkap jenderal polisi bintang satu itu.

Helfi menuturkan Dittipideksus Bareskrim Polri telah melakukan pengecekan langsung di lapangan, khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi hingga Banten. Ia mengakui ada beberapa antrean di agen, karena masyarakat tak lagi bisa membeli gas elpiji 3 kg di pengecer.

"Kemudian, ada persyaratan khusus untuk bisa mendapatkan LPG tersebut, harus menggunakan KTP, dan itu menjadi persyaratan utama," ungkap Helfi.
 

Baca juga: Ricuh Gas Elpiji 3 Kg Dilarang Dijual Eceran, Presiden Prabowo Panggil Bahlil


Helfi melanjutkan pihaknya juga menginstruksikan kepada jajaran di Satgasda untuk segera turun ke lapangan. Aparat diminta mengecek dan mengawasi stok dan distribusi gas elpiji 3 kg tersebut.

"Apakah sama dengan yang kita lakukan ini hasilnya, nanti akan dikumpulkan di laporan kami dan kami akan laporan kepada pimpinan," ucap Helfi.

Kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi usai pemerintah melarang penjualan di tingkat pengecer sejak Sabtu, 1 Februari 2025. Situasi ini menyebabkan harga gas elpiji 3 kg di beberapa tempat mengalami lonjakan.

Kebijakan ini diambil lantaran pemerintah tengah memperketat distribusi elpiji bersubsidi agar lebih tepat sasaran. Hanya masyarakat tertentu yang terdaftar dalam sistem yang bisa membeli gas elpiji 3 kg.

Kemudian, seiring meningkatnya harga bahan bakar lainnya, permintaan terhadap gas elpiji 3 kg meningkat drastis. Akibatnya, stok cepat habis di berbagai wilayah.

Faktor cuaca juga menjadi keterlambatan pasokan atau hambatan logistik gas di beberapa daerah. Pemerintah tengah mengatur ulang distribusi gas elpiji bersubsidi, sehingga tidak semua orang bisa membelinya dengan mudah seperti sebelumnya.

Namun, per Selasa, 4 Februari 2025 pemerintah sudah memperbolehkan pengecer menjual gas elpiji 3 kg. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Informasi itu diperoleh setelah DPR berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto.

"Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk perhari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," kata Dasco saat dikutip dari Metro TV, Selasa, 4 Februari 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)