Siswi Korban Dijual Ibu ke Kepsek Alami Trauma Berat

Sumenep: Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Sumenep menyebut korban pencabulan oknum kepala sekolah yang disponsori ibu kandung sendiri mengalami trauma berat. Korban T, 13, hingga saat ini belum diberikan trauma healing lantaran menolak bertemu siapapun.

Kepala Dinsos dan PPA Sumenep, Mustangin, mengatakan korban T mengalami kesulitan usai beritanya viral. Korban trauma dan malu sehingga tak lagi masuk sekolah. 

"Kami sangat berhati hati dalam kasus ini. Sejauh ini Dinsos baru bisa melakukan komunikasi dengan keluarga korban untuk menanyakan kondisi dan perkembangan psikologi T," ucap Mustangin, Kamis, 5 September 2024.

Untuk sementara, kata dia, Dinsos terus melakukan koordinasi dengan Polisi dan Dinas Pendidikan untuk penanganan trauma healing yang terkendala tersebut. Termasuk akan mendatangi sekolah korban untuk menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi psikologi korban. Utamanya, mencegah peluang bullying.
 

Baca juga: Keji! Ibu Tega Antar Anak Kandung ke Oknum Kepsek untuk Dicabuli

"Jika kondisi ini terus berlanjut dan belum menemukan solusi, kami akan meminta bantuan tim dari Provinsi atau bahkan dari kemensos RI," jelasnya.

Sebelumnya, seorang ibu di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tega membawa putri kandungnya yang masih SMP untuk dicabuli seorang oknum kepala sekolah. Mirisnya aksi itu dilakukan karena korban dan ibunya diiming-imingi hadiah.

"T disuruh melakukan hubungan badan dengan J oleh ibu kandungnya sendiri. Awalnya korban dijemput oleh ibu kandungnya inisial E, selanjutnya korban diantar ke rumah terlapor di Perum BSA Sumenep, dengan alasan akan melaksanakan ritual menyucikan," ungkap Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti.

Aksi tersebut telah berlangsung 5 kali. Modus tersangka ialah menyucikan tubuh dengan berhubungan badan. Tersangka E yang merupakan ibu korban diimingi uang sedangkan korban T dijanjikan dibelikan sepeda motor. (KHAIRUL ANWAR)