M Sholahadhin Azhar • 15 October 2025 15:19
Jakarta: Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo mendesak Polri mengusut tuntas kematian terapis perempuan RTA, 14. Jenazah terapis itu ditemukan di lahan kosong Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Oktober 2025.
“Kami dorong agar polisi mengusut kasus meninggalnya anak yang berprofesi terapis,” kata Rudianto, Rabu, 15 Oktober 2025.
Legislator dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan I (Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar) itu tidak menginginkan adanya nyawa melayang. Terlebih, kasus itu dialami anak di bawah umur dan tersangkanya belum terungkap.
Lallo menyatakan hasil pengusutan perkara tewasnya diplomat muda Arya Daru tidak boleh terulang, yakni tidak ditemukan pelakunya. “Kami tak mau ada nyawa hilang, pelakunya susah ditangkap, seperti perkara diplomat itu kan. Sampai saat ini tidak ditemukan,” ujar Rudianto.
Lallo juga menekankan proses pengusutan kematian terapis di bawah umur tersebut tak boleh jadi menghilangkan kepercayaan publik kepada polisi. Dia menyarankan supaya polisi melakukan pendalaman sekaligus pemeriksaan latar belakang tempat korban bekerja.
“Kasus yang menyebabkan nyawa hilang itu berat. Harus dibongkar polisi, agar ada kepercayaan terhadap institusi Polri,” tutur Rudianto.
Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo/Metro TV/Fachri
Lallo mengatakan polisi juga perlu mengusut kasus pemalsuan dokumen hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO) usai RTA ditemukan tewas.
“Dugaan penyimpangan, pemalsuan identitas, keterlibatan TPPO juga harus didorong supaya dibuka,” ucap Rudianto.