Harga Emas Kinclong Lagi saat Penutupan Pemerintah AS Segera Berakhir

Ilustrasi emas. Foto: Pixabay

Harga Emas Kinclong Lagi saat Penutupan Pemerintah AS Segera Berakhir

Husen Miftahudin • 13 November 2025 10:41

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) kembali mencatat reli kuat pada Kamis, 13 November 2025 pagi, melanjutkan penguatan signifikan yang terjadi sehari sebelumnya. Berdasarkan data terbaru, logam mulia ini diperdagangkan di kisaran USD4.195 per troy ons, level tertinggi sejak 21 Oktober. Kenaikan ini terjadi setelah emas sempat menyentuh titik terendah di USD3.886 pada akhir Oktober, dan kini berhasil menembus kembali area di atas USD4.200.

Menurut analis pasar dari Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, penguatan emas hari ini didorong oleh kombinasi faktor teknikal dan fundamental. Dari sisi teknikal, formasi candlestick harian menunjukkan pola bullish yang semakin kokoh, sementara indikator Moving Average (MA) juga menegaskan arah tren naik yang konsisten.

"Jika tekanan beli (bullish) terus berlanjut, emas berpotensi menguji area resistensi berikutnya di USD4.267. Namun apabila harga gagal mempertahankan momentum dan mengalami koreksi, maka support terdekat berada di sekitar USD4.122," ungkap Andy dalam analisis harian, Kamis, 13 November 2025.

Kondisi pasar global turut memberikan dukungan terhadap reli emas. Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan pelemahan dolar AS membuat emas kembali menjadi aset lindung nilai yang menarik bagi investor. Di sisi lain, membaiknya selera risiko di pasar keuangan global yang biasanya menekan harga emas tidak cukup kuat untuk membendung minat beli terhadap logam mulia ini.

Faktor geopolitik dan ekonomi makro juga memainkan peran penting. Saat ini, perhatian investor tertuju pada pemungutan suara di Kongres AS untuk mengakhiri penutupan pemerintah (shutdown) terpanjang dalam sejarah. Senat AS sebelumnya telah menyetujui paket pendanaan yang akan memulihkan operasional lembaga-lembaga pemerintah hingga 30 Januari.

"Harapan akan berakhirnya kebuntuan politik ini memunculkan optimisme terhadap stabilitas ekonomi AS, sekaligus memperkuat ekspektasi Federal Reserve (Fed) dapat segera memangkas suku bunga pada Desember mendatang," papar dia.
 

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik Lagi, Tembus USD4.100-an/Ons


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Peluang 64% Fed pangkas suku bunga


Data dari CME FedWatch Tool menunjukkan peluang sekitar 64 persen Fed akan menurunkan suku bunga bulan depan. Penurunan suku bunga secara historis menjadi katalis positif bagi emas, karena mengurangi biaya peluang memegang aset tanpa imbal hasil seperti logam mulia ini.

"Jika Fed memberikan sinyal lebih dovish, maka harga emas berpotensi melanjutkan reli menuju area USD4.267 atau bahkan lebih tinggi," kata Andy menambahkan dalam analisanya.

Namun demikian, beberapa pejabat Fed masih menunjukkan pandangan yang beragam. Gubernur Fed Stephen Miran menyebut kebijakan moneter saat ini terlalu ketat dan perlu dilonggarkan, sementara Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic justru menegaskan suku bunga sebaiknya tetap ditahan hingga inflasi benar-benar mendekati target dua persen. Ketidakpastian ini membuat pasar waspada terhadap potensi volatilitas harga emas dalam jangka pendek.

Secara keseluruhan, analis Andy menilai arah emas hari ini masih cenderung positif, dengan peluang kenaikan tetap terbuka selama harga mampu bertahan di atas area support USD4.122. "Kombinasi dari tekanan teknikal bullish, harapan penurunan suku bunga, serta stabilitas politik AS menjadi katalis utama yang menjaga sentimen optimis terhadap logam mulia ini," terang dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)