Siti Yona Hukmana • 27 August 2025 09:05
Jakarta: Polisi membeberkan peran 15 tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Pemerintah di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta. Peran mereka yakni pengintai hingga pembunuh.
Peran tersebut terbagi dalam empat klaster. Hal ini disampaikan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim.
"Pertama, aktor intelektual. Kedua, klaster yang membuntuti. Ketiga, cluster yang menculik. Keempat, klaster penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dan membuang korban," kata Abdul saat dikonfirmasi, Rabu, 27 Agustus 2025.
Ke-15 tersangka masih diperiksa intensif untuk mendalami motifnya. Mereka ditetapkan tersangka usai ditahan 1x24 jam.
"Yang sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka sudah 15 orang," ungkap Abdul.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam mengatakan, dari 15 tersangka yang ditangkap, enam di antaranya ditangkap oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sementara sembilan lainnya diringkus oleh Subdit Jatanras.
Namun, identitasnya belum diungkap. Para pelaku yang telah diketahui identitasnya ialah delapan tersangka yang ditangkap sebelumnya.
Yakni empat tersangka AT, RS, dan RAH, dan Erasmus Wawo (RW), yang ditangkap Subdit Resmob. Kemudian, empat tersangka lainnya selalu aktor intelektual penculikan ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, C, Dwi Hartono (DH), YJ dan AA. Teranyar, diketahui Dwi Hartono yang merupakan pengusaha bimbingan belajar (Bimbel) adalah otak dari penculikan Ilham Pradipta.
Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi penculikan pria 37 tahun itu terekam CCTV.
Korban ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB. Korban ditemukan di persawahan dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.
Hasil autopsi, pelaku diduga membunuh korban dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher. Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, diduga ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernapas.