Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ade Hapsari Lestarini • 6 October 2025 19:06
Jakarta: PT Hartadinata Abadi Tbk, melalui HRTA Gold Insights, memperkirakan harga emas berpotensi kembali terdorong ke level yang lebih tinggi apabila Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk melanjutkan penurunan suku bunga.
Direktur Investor Relations HRTA Thendra Crisnanda menilai tren pasar emas akan terus memberi peluang bagi investor dan konsumen.
"Kebijakan moneter global, pelemahan mata uang, dan tingginya pembelian emas oleh bank sentral menjadi katalis utama. Di sisi domestik, pelemahan rupiah semakin memperkuat peran emas sebagai aset lindung nilai, sehingga kami melihat momentum pertumbuhan yang kuat hingga akhir tahun," kata Thendra, dilansir Antara, Senin, 6 Oktober 2025.
HRTA melihat pasar akan menantikan sejumlah agenda penting. Pertemuan The Fed pada akhir Oktober atau awal November berpotensi membuka ruang penurunan suku bunga lebih lanjut apabila data ekonomi Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan perlambatan. Sementara itu, BI juga akan menggelar rapat pertengahan Oktober dengan opsi menjaga stabilitas rupiah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sebagai informasi, harga emas dunia hingga September 2025 kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan menembus lebih dari USD3.800 per troy ounce. Rata-rata harga emas pada September 2025 berada di level USD3.663 per troy ounce atau setara Rp1.945.864 per gram.
Dibandingkan tahun lalu, harga emas dalam dolar AS meningkat 39,31 persen year on year (yoy). Sementara dalam rupiah melonjak lebih tinggi hingga 51,69 persen yoy akibat pelemahan kurs. Secara bulanan, harga emas lokal pada September telah meningkat sebesar 10,42 persen month to month (mom).