Kurir Sabu Ditangkap saat Penyekatan Suporter Arema dan Persebaya di Malang

Malang: Upaya pengamanan penyekatan suporter Arema FC dan Persebaya di wilayah Kota Malang berujung pada pengungkapan kasus narkotika. Polresta Malang Kota menangkap seorang pemuda berinisial BDK, 20, yang diduga sebagai kurir sabu di kawasan Lowokwaru, Minggu, 23 November 2025.

Penangkapan tersebut dilakukan saat personel Satres Narkoba diterjunkan untuk memperkuat patroli dan penyekatan di sejumlah titik strategis. Langkah ini bertepatan dengan kegiatan nonton bareng serta antisipasi pergerakan suporter menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Nanang Haryono, menjelaskan bahwa pengungkapan itu bermula dari kegiatan penertiban dan penyekatan yang digencarkan untuk menjaga situasi tetap kondusif.

“Penangkapan saat kami melakukan penyekatan antisipasi pergerakan suporter Arema FC dan Persebaya yang akan menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya,” ungkap Nanang, Senin, 24 November 2025.
 

Menurut Nanang, penyekatan tidak hanya ditujukan untuk mencegah potensi gesekan antar suporter, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pencegahan berbagai bentuk kejahatan. Salah satunya peredaran narkotika yang kerap memanfaatkan situasi ramai.

Adapun penangkapan terhadap BDK sendiri bermula sehari sebelumnya, yaitu pada pukul 19.32 WIB, Sabtu 22 November 2025. Saat itu, petugas melintas di Jalan Cengger Ayam, Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, dan mencurigai gerak-gerik seorang pemuda yang diduga tengah melakukan aktivitas “ranjau” narkoba.

“Melihat gelagat yang mencurigakan, sigap anggota dilapangan melakukan pemantauan hingga tindakan penangkapan BDK dan saat penggeledahan, petugas menemukan 14 plastik klip berisi sabu seberat total 7,45 gram siap edar, serta satu unit HP Google Pixel warna hitam dan sepeda motor merk Honda Scopy Nopol N-50-EAR milik tersangka," jelas Nanang.


Sebanyak 14 plastik klip berisi sabu seberat total 7,45 gram siap edar. Dokumentasi/ Polresta Malang Kota.

Dari hasil pemeriksaan awal, BDK mengakui bahwa sabu tersebut akan diranjau di beberapa titik sesuai pesanan. Fakta ini memperkuat dugaan bahwa ia berperan sebagai kurir dalam jaringan peredaran narkotika.

Nanang menegaskan, pengungkapan tersebut menjadi bukti bahwa pelaku kejahatan terus mencari celah di tengah aktivitas masyarakat, termasuk memanfaatkan momentum pengamanan pertandingan sepak bola.

Penangkapan BDK, warga Jalan Selorejo, juga menjadi bagian dari komitmen Polresta Malang Kota dalam mendukung Program Asta Cita Presiden RI. Khususnya pada sektor pemberantasan narkotika.


Seorang pemuda berinisial BDK, 20, yang diduga sebagai kurir sabu di kawasan Lowokwaru, Minggu, 23 November 2025. Dokumentasi/ Polresta Malang Kota.

Alumni Akpol Angkatan 2000 itu menambahkan, tersangka telah ditetapkan sebagai pelaku penyalahgunaan dan peredaran narkoba golongan I jenis sabu, dan dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Dengan ditangkapnya BDK sebagai kurir yang bertugas meranjau sabu, jadi satu mata rantai peredaran berhasil kami putus, dan ini menjadi langkah penting dalam menjaga generasi muda serta menciptakan lingkungan kota yang lebih aman dan kondusif,” pungkas Nanang.

Seluruh barang bukti kini telah diamankan di Mapolresta Malang Kota. Sementara itu, penyidik masih melakukan pengembangan untuk menelusuri kemungkinan adanya jaringan yang lebih luas.

Polresta Malang Kota memastikan akan terus mengintensifkan patroli, razia, dan penyekatan, tidak hanya untuk menjaga keamanan kegiatan masyarakat dan sepak bola, tetapi juga untuk menutup ruang gerak peredaran narkoba demi menciptakan lingkungan yang aman dan sehat menuju Indonesia Emas 2045.