Pembunuhan Kacab Bank Pemerintah, Pengacara Ungkap Perkenalan Pelaku dan Korban

Pengacara keluarga Ilham Pradipta, Boyamin Saiman/Metro TV/Siti

Pembunuhan Kacab Bank Pemerintah, Pengacara Ungkap Perkenalan Pelaku dan Korban

Siti Yona Hukmana • 17 September 2025 17:53

Jakarta: Boyamin Saiman, pengacara keluarga Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Pemerintah di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta mengungkap asal muasal pelaku mendapat kartu nama korban. Ternyata, Ilham pernah memberikan langsung kepada tersangka C alias Ken.

Adapun, Boyamin menyebut pemberian kartu nama itu terjadi saat korban Ilham menawarkan pemasangan mesin EDC untuk gesek kartu baik tunai maupun kredit kepada C alias Ken. Informasi ini didapati Boyamin dari keterangan rekan kerja Ilham.

"Jadi kartu nama itu memang diberikan, untuk menawari bisnis itu pakai sarana transaksi BRI baik itu EDC gesek maupun QRIS maupun rekening," kata Boyamin di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 17 September 2025.
 

Baca: 3 Fakta Pembunuhan Kacab Bank: Terencana Matang hingga Libatkan 15 Tersangka
 

Boyamin mengatakan berdasarkan keterangan rekan kerja Ilham, sebelum menjadi pimpinan cabang pernah punya bisnis menawarkan pemasangan mesin EDC. Saat penawaran itu lah korban memberikan kartu nama.

"Bukan nyari-nyari kartu nama. Kan itu kantor BRI banyak kartu nama, tapi yang ada teller-teller aja," ujar Boyamin.

Di samping itu, Boyamin menyebut rekan kerja Ilham lainnya belum pernah bertemu dengan C alias Ken. Terlepas dari itu, Boyamin menegaskan ia tengah berupaya membela korban. Terutama harus menerapkan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

"Ada dugaan bahwa kelompok ini entah satu atau lima orang juga pernah membobol bank lain dengan cara yang sama, dengan cara menggalang orang dalam," pungkas Boyamin.


Polisi menetapkan 17 tersangka

Untuk diketahui, hingga kini sudah ada 17 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus tersebut. Sebanyak 15 orang ditangkap dan ditahan oleh Polda Metro Jaya.

Sementara, dua lainnya merupakan anggota TNI AD dari satuan elite Kopassus berinisial Serka N dan Kopda FH. Keduanya ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya.

Adapun para tersangka ini perannya terbagi menjadi empat klaster. Yakni, aktor intelektual, pembuntutan, penculikan, dan penganiayaan yang menyebabkan meninggal dan membuang korban. Motif mereka berencana memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan.

Aktor intelektualnya ialah C alias Ken dan Dwi Hartono (DH). Sementara itu, masih ada tersangka EG yang masih dicari dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kemudian, mencari sosok S yang menginformasikan kepada C alias K terkait rekening dormant. Namun, S Belum menjadi DPO.

Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi penculikan pria 37 tahun itu terekam CCTV.

Korban ditemukan tewas oleh seorang warga di persawahan saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB. Korban dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.

Hasil autopsi, pelaku diduga membunuh korban dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher. Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, diduga ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernapas. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)