BI Sunat Suku Bunga BI Rate Lagi Jadi 5,25%

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan Periode Juli 2025. Foto: Tangkapan layar YouTube Bank Indonesia.

BI Sunat Suku Bunga BI Rate Lagi Jadi 5,25%

Husen Miftahudin • 16 July 2025 14:56

Jakarta: Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga acuan BI-Rate ke level 5,25 persen untuk periode Juli 2025. Level ini berkurang 25 basis poin (bp) dari level sebelumnya yang berada di 5,50 persen.
 
Sebelumnya bank sentral Indonesia itu telah memangkas suku bunga BI-rate pada periode Mei 2025 menjadi 5,50 persen dari level 5,75 persen. Kemudian, Bank Indonesia mempertahankan level tersebut untuk periode Juni 2025.
 
"Berdasarkan asesmen, prospek, maupun juga berbagai risiko yang dihadapi ke depan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 15 dan 16 Juli 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan Periode Juli 2025, Rabu, 16 Juli 2025.
 
Selain itu, Bank Indonesia juga memangkas suku bunga Deposit Facility dan suku bunga Lending Facility masing-masing sebesar 25 basis poin menjadi 4,50 persen dan 6,00 persen.
 

Baca juga: BI Dinilai Perlu Pertahankan Suku Bunga, Ini Alasannya


(Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI/Ramdani)
 

Berkat inflasi dan nilai tukar rupiah yang terjaga

 
Perry menjelaskan, keputusan ini konsisten dengan semakin rendahnya perkiraan inflasi pada 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5 persen plus minus satu persen, terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental, serta perlunya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi.
 
"Ke depan, BI akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah dan pencapaian sasaran inflasi sesuai dengan dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik," papar dia.
 
Sementara itu, sambung Perry, kebijakan makroprudensial akomodatif terus dioptimalkan dengan berbagai strategi untuk meningkatkan kredit pembiayaan, menurunkan suku bunga, dan fleksibilitas pengelolaan likuiditas perbankan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
 
"Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut menopang pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital serta penguatan infrastruktur dan konsolidasi struktur industri sistem pembayaran," tegas Perry.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)