Rupiah Pagi Ini Tergelincir ke Level Rp15.155/USD

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Adam Dwi

Rupiah Pagi Ini Tergelincir ke Level Rp15.155/USD

Husen Miftahudin • 26 September 2024 09:49

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penurunan dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin.

Mengutip data Bloomberg, Kamis, 26 September 2024, rupiah hingga pukul 9.30 WIB berada di level Rp15.155 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 53 poin atau setara 0,35 persen dari Rp15.102 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, sejumlah pembicara Fed akan memberikan isyarat lebih lanjut tentang suku bunga minggu ini, terutama pidato Ketua Jerome Powell pada Kamis. Data indeks harga PCE, pengukur inflasi pilihan Fed, akan dirilis pada Jumat dan juga diharapkan menjadi faktor dalam rencana bank sentral untuk suku bunga.

Analis Citi mengatakan Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga dengan total 125 basis poin setelah penurunan 50 bps minggu lalu. Sementara Goldman Sachs memperkirakan penurunan 25 bps selama setiap pertemuan dari November hingga Juni 2025.


(Petugas salah bank sedang menghitung uang rupiah. Foto: dok MI)

Sebelumnya, aktivitas bisnis zona euro berkontraksi tajam bulan ini. Kemerosotan tersebut tampak meluas dengan Jerman, ekonomi terbesar Eropa, mengalami penurunan yang lebih dalam.

Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini awal bulan ini minggu lalu, dan tanda-tanda lebih lanjut dari pelemahan ekonomi dapat meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga lagi pada Oktober.

Di sisi lain, Bank Rakyat Tiongkok meluncurkan serangkaian langkah stimulus pada Selasa, termasuk peningkatan langkah likuiditas dan pelonggaran pembatasan pada pasar properti. Langkah tersebut mendorong harapan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia akan membaik.

Namun analis berpendapat lebih banyak langkah diperlukan dari Beijing untuk menopang pertumbuhan yang lamban. Tiongkok telah meluncurkan stimulus moneter berulang kali selama tiga tahun terakhir, namun tidak banyak berpengaruh.
 

Baca juga: Dolar AS Menguat
 

Menanti dampak pelonggaran moneter


Diketahui, Bank Indonesia (BI) telah memutuskan memangkas suku bunga acuan (BI Rate) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2024 sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,0 persen. Keputusan tersebut merupakan bentuk transformasi kebijakan moneter dari bersifat pro-stability menjadi pro-growth.

Alasan penurunan suku bunga adalah probabilitas yang makin jelas soal penurunan suku bunga bank sentral AS atau Federal Funds Rate (FFR) pada bulan ini. Sehingga dengan percaya diri, meskipun FFR belum turun ketika RDG BI berlangsung, para pejabat BI memutuskan memangkas BI Rate terlebih dahulu.

Kemudian, dampak daripada probabilitas pemangkasan FFR pada bulan ini diyakini akan berimbas pada stabilitas nilai tukar rupiah. Sehingga, alasan BI sebelumnya yang mempertahankan suku bunga karena alasan stabilitas nilai tukar rupiah menjadi teralihkan. Inflasi yang stabil, dan diperkirakan bergerak di kisaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024 dan 2025.

"Yang terpenting adalah peran kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi. Jika sebelumnya, kebijakan BI yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah makroprudensial dan sistem pembayaran, kali ini juga didorong oleh kebijakan moneter," kata Ibrahim.

Dengan dorongan dari kebijakan moneter berupa pemangkasan BI Rate ini, menurut dia, diharapkan bisa mendorong kredit lebih lanjut di perbankan. "Sehingga mampu mendorong pembiayaan, serta pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," papar Ibrahim.

Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan mengalami penguatan.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.000 per USD hingga Rp15.120 per USD," tutup Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)