Gedung Merah Putih KPK. Medcom.id Candra Yuri Nuralam
Candra Yuri Nuralam • 15 January 2024 10:42
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai mengumpulkan informasi soal penyuapan perusahaan asal Jerman, SAP terharap pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Bakti Kominfo. Lembaga Antirasuah juga mengoordinasikan kabar itu dengan Federal Bureau of Investigation (FBI).
“Saya tanya staf, ternyata sudah dikoordinasikan dengan FBI untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Jadi, KPK sudah menerima laporan tersebut,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata melalui keterangan tertulis, Senin, 15 Januari 2024.
Kabar adanya penyuapan terhadap pejabat di KKP dan Bakti Kominfo ini terungkap dari dokumen yang dipublikasikan oleh Departemen Kehakuman Amerika Serikat (AS) atau Department of Justice (DoJ) beberapa waktu lalu. Berkas itu menjelaskan bahwa SAP dituntut membayar denda USD220 juta karena menyuap pejabat pemerintah di Afrika Selatan, dan Indonesia.
Dalam dokumen itu, pejabat Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) tertulis sebagai salah satu penerima suap. Tapi, instansi itu kini sudah berganti nama menjadi Bakti Kominfo.
Alex menjelaskan DoJ hingga kini belum berkoordinasi dengan KPK. Tapi, Lembaga Antirasuah tidak mau ketinggalan langkah soal kabar adanya suap lintas negara ini.
“Terkait alasan kenapa DoJ belum berkoordinasi dengan Indonesia saya tidak tahu. Tapi, berdasarkan informasi ini saya akan menindaklanjuti dengan melakukan pembahasan secara internal,” ujar Alex.
Baca:
KKP Hentikan dan Periksa Kapal Isap Pasir Laut Berbendera Belanda di Teluk Jakarta |