Siswi di Palembang Dibunuh dan Diperkosa, Psikolog Tekankan Pentingnya Digital Parenting

Pakar psikologi anak Novita Tandry. Dok. Tangkapan Layar

Siswi di Palembang Dibunuh dan Diperkosa, Psikolog Tekankan Pentingnya Digital Parenting

Siti Yona Hukmana • 15 September 2024 13:57

Jakarta: Pakar psikologi anak Novita Tandry merespons pembunuhan dan pemerkosaan yang menimpa siswi SMP di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel). Novi menekankan pentingnya digital parenting terhadap anak-anak yang melek teknologi dan internet.

"Mungkin kalau bisa mengungkapkan keprihatinan tentang anak-anak di zaman ini, tetapi juga sekaligus membuka mata akhirnya menyadari kita sebagai orang tua, pendidik, guru atau orang-orang sekitar yang berada dan di anak-anak ini digital parenting menjadi begitu penting," kata Novita dalam program Crosscheck Medcom, Minggu, 15 September 2024.

Digital parenting adalah cara orang tua mengasuh, membimbing, serta mengawasi anak-anak dalam penggunaan teknologi dan internet. Sebab, anak saat ini mudah terpapar dengan tayangan-tayangan pornografi

Novi mengatakan berdasarkan ruang konselingnya, anak pertama kali bisa terpapar pornografi di usia 7-8 tahun atau duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar (SD). Mereka dinilai bisa terpapar dari sebaran link antar teman sekolah atau komplek di rumah.

"Jadi, kebayang harusnya anak-anak tapi sudah terpapar pornografi dan ini sudah menjadi nomor satu paling tinggi kalau bicara kasus di dalam ruang konseling saya," ungkap Novi.
 

Baca Juga: 

Pakar Dorong Ajukan JR UU Sistem Peradilan Pidana Anak ke MK


Novi menyebut pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi SMP di Palembang terbilang sadis dan keji. Korban kenal dengan pelaku melalui Facebook. Kemudian, para pelaku merencanakan pembunuhan.

"Kata direncanakan ini saat itu menjadi perhatian khusus dari Pak Kapolda (Irjen Albertus Rachmad Wibowo) sendiri bahwa ini kok seperti ini. Apalagi kalau baca BAP-nya itu bikin mual betul karena pada saat terjadinya kekerasan seksual, diperkosa dalam kondisi sudah menjadi jenazah," ungkap Novi.

Perbuatan anak remaja yang terbilang sadis ini diharap tidak dianggap remeh. Semua stakeholder terkait diminta mengkaji bersama dan mencari solusi agar tidak terulang di kemudian hari.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMP berusia 13 tahun menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan di Palembang, Sulawesi Selatan. Pelaku empat orang berinisial MZ (13), MS (12), AS (12) yang merupakan pelajar SMP, dan IS (16) berstatus pelajar SMA di Palembang.

Tiga tersangka selain IS tidak ditahan. Polrestabes Palembang menyerahkan mereka ke panti rehabilitasi di kawasan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel).

"Undang-Undang melindungi mereka dari terpencil mengingat usia dan status mereka sebagai anak-anak,” kata Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono, Jumat, 6 September 2024.

Harryo mengatakan ketiga pelaku akan dibina sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 32 dengan status Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). Selain itu, pertimbangan hukum polisi menggunakan pertimbangan keselamatan jiwa dari ketiga pelaku.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)