Menkeu Janet Yellen Pastikan Ekonomi AS Masih Kuat

Amerika Serikat. Foto: Unsplash.

Menkeu Janet Yellen Pastikan Ekonomi AS Masih Kuat

Arif Wicaksono • 9 September 2024 15:27

New York: Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen berusaha meyakinkan publik bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) tetap kuat, meskipun ada serangkaian laporan pekerjaan yang lemah yang telah mengguncang investor dan membebani pasar saham.
 

Baca juga: Penurunan Suku Bunga Mini tak Berikan Dampak Signifikan Buat Wall Street


"Kami melihat lebih sedikit kesibukan dalam hal perekrutan dan lowongan pekerjaan, tetapi kami tidak melihat PHK yang berarti," kata Yellen, dilansir CNBC International, Senin, 9 September 2024.

"Saya memperhatikan risiko penurunan sekarang di sisi ketenagakerjaan, tetapi yang saya pikir kita lihat, dan berharap akan terus kita lihat, adalah ekonomi yang baik dan solid," tegas dia.

Yellen mengatakan pertumbuhan lapangan kerja melambat dibandingkan dengan demam perekrutan ketika AS dibuka kembali setelah pandemi covid-19.

"Tetapi perekonomian dalam tahap pemulihan dan pada dasarnya beroperasi pada kesempatan kerja penuh,” tegas dia.

Komentar menteri keuangan itu muncul sehari setelah Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan data pekerjaan bulan berikutnya yang lebih dingin dari perkiraan.

Data lapangan pekerjaan AS

Nonfarm payrolls, ukuran penciptaan lapangan kerja AS, meningkat sebesar 142 ribu pada Agustus, lebih rendah dari perkiraan Dow Jones sebesar 161 ribu.

Kekeliruan tersebut memicu kekhawatiran tentang perlambatan pasar tenaga kerja, dengan S&P 500 jatuh pada hari Jumat dan mengakhiri minggu terburuk sejak Maret 2023. Namun, tingkat pengangguran turun tipis menjadi 4,2 persen dan pertumbuhan lapangan kerja pada Agustus lebih tinggi dibandingkan Juli.

Pasar saham mengalami aksi jual tajam pada awal bulan lalu, setelah laporan Juli yang lemah memicu kekhawatiran baru akan terjadinya resesi di AS.

Yellen mencoba menenangkan kegelisahan mengenai kondisi ekonomi terkini. "Sungguh menakjubkan bisa menurunkan inflasi secara signifikan seperti yang telah kita lakukan. Inilah yang oleh kebanyakan orang disebut soft landing," kata dia.

Data pekerjaan telah menimbulkan kekhawatiran tentang apakah Federal Reserve (The Fed) dapat melakukan soft landing menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan kemudian melakukan pemangkasan sebelum ekonomi memasuki resesi. The Fed secara luas diperkirakan akan menurunkan suku bunga bulan ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Arif Wicaksono)