Jakarta Utara Bakal Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah Perkotaan di Indonesia

Balaikota Jakarta ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala

Jakarta Utara Bakal Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah Perkotaan di Indonesia

Mohamad Farhan Zhuhri • 8 February 2025 16:10

Jakarta: Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Khusus Jakarta Asep Kuswanto mengatakan Kota Jakarta Utara akan menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan di Indonesia. Kesiapan Jakarta Utara sebagai percontohan ditunjukkan dengan berbagai program yang telah disusun untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih terintegrasi. 

Ia menjelaskan beberapa program telah disiapkan untuk mendukung sistem pengelolaan sampah terintegrasi hingga ke level Rukun Warga (RW). salah satunya lewat peran aktif masyarakat dengan program kurangi, pilah, olah (Kupilah). 

"Setiap RW bisa memiliki sistem pengelolaan sampah mandiri yang berkontribusi dalam mengurangi sampah rumah tangga sebelum sampai ke TPS. Selain itu, optimalisasi bank sampah juga menjadi bagian dari strategi kami dalam memperkuat konsep ekonomi sirkular," ungkap Asep melalui keterangannya, Sabtu, 8 Februari 2025.

Asep menyebut RDF Plant Jakarta yang berlokasi di Rorotan, Jakarta Utara, telah siap beroperasi dan akan diresmikan dalam waktu dekat oleh gubernur terpilih.  Nantinya, fasilitas ini menjadi solusi hilir dalam pengelolaan sampah dengan mengolah limbah menjadi bahan bakar alternatif. 

"Ini adalah salah satu solusi untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan adanya RDF Plant Jakarta yang menjadi terbesar di dunia, kita bisa mengurangi kiriman sampah ke Bantargebang,” katanya.
 

Baca juga: Sambut Usia 5 Abad, Menekraf Dukung Jakarta Jadi Kota Sinema

Program percontohan juga akan diterapkan di sektor Hotel, Restoran, dan Kafe (Horeka). Dengan skema business-to-business, pengelolaan sampah di sektor ini akan menjadi rujukan bagi daerah lain di Indonesia. Ia menyebut program ini menekankan kewajiban pemilahan sampah dan retribusi bagi pelaku usaha agar pengelolaan limbah lebih terkontrol.

Dalam upaya menciptakan sistem ekonomi sirkular berbasis lingkungan dan ketahanan pangan. DLH Jakarta juga mengembangkan program Pengelolaan Sampah Organik Terintegrasi dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta Utara. 

Program ini akan menghubungkan pengolahan sampah organik dengan pemanfaatan hasilnya untuk kebutuhan pangan, seperti budidaya maggot yang hasilnya dapat dijadikan pakan ternak dan ikan.

Asep Kuswanto menegaskan bahwa program ini tidak hanya bertumpu pada satu sektor, melainkan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan dunia usaha. 

"Kami menerapkan pendekatan hulu, tengah, dan hilir melalui kerja sama lintas sektor agar efektivitas pengelolaan sampah semakin meningkat,” jelasnya.
 
Baca juga: DKI Kembali Minta Ke Pemerintah Pusat Tambah Kuota Gas Melon 3Kg

Dengan strategi ini, Jakarta Utara diharapkan mampu menjadi model bagi daerah lain dalam menangani permasalahan sampah secara lebih sistematis dan inovatif. 

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya, Kementerian Lingkungan Hidup, Noer Adi Wardojo, menyampaikan bahwa setiap wilayah harus memiliki peta jalan pengelolaan sampah yang jelas dan diterapkan secara optimal. 

"Jakarta Utara akan menjadi percontohan. Fokus kita adalah agenda yang bisa dirasakan oleh semua pihak. KLH memberikan dorongan agar program ini berjalan dengan baik,” ujar Noer.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)