Pelemahan Data Tenaga Kerja AS Perkuat Keyakinan Fed Bakal Sunat Suku Bunga

Gedung The Fed. Foto: Xinhua/Liu Jie.

Pelemahan Data Tenaga Kerja AS Perkuat Keyakinan Fed Bakal Sunat Suku Bunga

Husen Miftahudin • 9 September 2025 11:02

Washington: Perekonomian Amerika Serikat (AS) menambah lebih sedikit lapangan pekerjaan daripada yang diharapkan pada Agustus, menggarisbawahi tanda-tanda pasar tenaga kerja yang mendingin dan memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini.
 
Mengutip Xinhua, Selasa, 9 September 2025, perekonomian hanya menambah 22 ribu pekerjaan bulan lalu, jauh di bawah perkiraan analis. Sementara tingkat pengangguran naik menjadi 4,3 persen, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja pada Jumat.
 
Laporan ketenagakerjaan terbaru menunjukkan penurunan tajam dari penambahan 79 ribu lapangan kerja di Juli. Angka Juni juga direvisi turun 27 ribu menjadi kehilangan bersih 13 ribu lapangan kerja, penurunan bulanan pertama sejak 2020.
 
"Masalah utang konsumen, lambatnya perekrutan oleh perusahaan kecil, dan tarif Trump, semuanya berdampak. Hal ini telah diimbangi oleh lonjakan belanja AI, tetapi mungkin itu sudah mencapai puncaknya," ungkap Gary Clyde Hufbauer, peneliti senior nonresiden di Peterson Institute for International Economics.
 
Ketika ditanya tentang kemungkinan penurunan suku bunga The Fed, Hufbauer mengatakan, "Saya masih memperkirakan 25 (basis poin) pada pertemuan September, tetapi angka lapangan kerja yang lemah membuka argumen untuk penurunan 50 (basis poin). Masalahnya, inflasi masih berada di kisaran tiga persen," jelas dia.
 

Baca juga: Pasar Tenaga Kerja AS Melambat, Angka Pengangguran Meningkat


(Ilustrasi pengangguran. Foto: Freepik)
 

Fed sudah tahan suku bunga sejak Desember 2024

 
Diketahui, The Fed telah mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada 4,25 persen hingga 4,5 persen sejak Desember 2024.
 
Alat FedWatch milik Chicago Mercantile Exchange Group, yang mengukur ekspektasi pasar terhadap perubahan suku bunga dana federal, mengindikasikan kemungkinan 88,2 persen pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan September hingga Senin siang.
 
Ketua Federal Reserve Jerome Powell membahas tantangan ekonomi dalam pidatonya pada 22 Agustus di Jackson Hole, Wyoming. "Dalam jangka pendek, risiko inflasi cenderung meningkat, sementara risiko ketenagakerjaan cenderung menurun, sebuah situasi yang menantang," kata Powell.
 
Tanda-tanda melemahnya ekonomi menimbulkan pertanyaan tentang potensi dampak politik terhadap Presiden AS Donald Trump, yang berkampanye dengan janji-janji ekonomi yang bergairah.
 
Jajak pendapat Gallup pada Agustus menunjukkan 40 persen orang Amerika menyetujui kinerja Trump secara keseluruhan, sementara 37 persen menyetujui penanganannya terhadap perekonomian.
 
Sementara jajak pendapat NBC News Decision Desk yang dirilis Minggu menemukan 43 persen orang Amerika menyetujui kinerja Trump secara keseluruhan, sementara 61 persen tidak menyetujui penanganannya terhadap inflasi dan biaya hidup.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)