Petugas di lapangan menjadi ujung tombak yang memastikan Jakarta tetap bersih, aman, dan nyaman (Foto:Dok.Pemprov DKI)
Patrick Pinaria • 14 September 2025 16:03
Jakarta: Aplikasi Jakarta Kini (JAKI) selalu siap menjadi andalan warga Ibu Kota untuk menyampaikan keluhan seputar pelayanan publik. Bahkan, demi kelancaran dan memenuhi kebutuhan warga yang semakin luas, aplikasi layanan Jakarta ini pun hadir dengan wajah baru.
Diluncurkan kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Wakil Gubernur Rano Karno, JAKI tampil sebagai super apps dengan 11 fitur terbaru. Aplikasi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan warga, mulai dari layanan kesehatan, mobilitas, hingga konsultasi kesehatan mental, serta kanal pelaporan yang semakin transparan.
Fitur Laporan Warga menjadi salah satu andalan dalam aplikasi ini. Melalui fitur Laporan Warga, masyarakat dapat melaporkan berbagai persoalan, mulai dari sampah menumpuk, lampu jalan padam, hingga parkir liar. Laporan ini langsung terhubung dengan instansi terkait dan diteruskan kepada petugas di lapangan.
Petugas pun diminta untuk siap menerima laporan dari warga. Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, Budi Awaludin, menegaskan setiap laporan harus ditindaklanjuti sesuai kewenangan.
"Jika pegawai tidak melakukan respons tepat terhadap pengaduan tersebut yang menjadi kewenangannya, di dalam jangka waktu enam hari itu akan ada tanda merah dan otomatis akan dipotong TKD-nya," ujar Budi.
Selain memastikan laporan segera diproses, JAKI kini dilengkapi fitur Feedback dan Rating yang memungkinkan warga memberi penilaian terhadap kinerja petugas. Ulasan ini langsung diteruskan melalui sistem Cepat Respon Masyarakat (CRM) sehingga menjadi bahan evaluasi yang nyata.
Petugas Kebersihan di Lapangan
Layanan digital JAKI berjalan beriringan dengan kerja nyata ribuan petugas di lapangan. Saat unjuk rasa pada akhir Agustus 2025, sebanyak 1.150 petugas kebersihan dikerahkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta untuk memulihkan kondisi kota. Operasi dilakukan dengan dukungan 48 unit road sweeper, 60 truk sampah, dan 45 mobil lintas.
"Alhamdulillah, sejak kemarin operasi kebersihan telah berjalan. Kami berupaya memastikan Jakarta kembali pulih dan bersih pascaunjuk rasa," kata Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto.
Kesigapan serupa terlihat pada peringatan Hari Buruh (May Day) di Monas. Sebanyak 1.050 petugas disiagakan untuk mengantisipasi penumpukan sampah dari ratusan ribu massa buruh.
"Besar harapan seluruh kegiatan pada Hari Buruh dapat berlangsung tertib, damai, dan bersih. Mari sama-sama menjaga ruang publik yang dimiliki Kota Jakarta agar tetap bersih, nyaman, serta aman bagi seluruh warga," ujar Asep.
Sinergi Digital dan Nyata
Melalui aplikasi JAKI, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat memberikan banyak manfaat bagi warga. Begitu pula dengan kesiapan petugas dalam memproses aduan warga melalui aplikasi tersebut. Dengan kehadiran JAKI dan kesigapan petugas lapangan menunjukkan sinergi antara teknologi dan kerja nyata.
Warga tidak hanya berperan sebagai pelapor, tetapi juga sebagai penilai pelayanan. Sementara petugas di lapangan menjadi ujung tombak yang memastikan Jakarta tetap bersih, aman, dan nyaman.
Melalui kombinasi sistem digital dan aksi nyata, Jakarta terus membangun citra sebagai kota yang tanggap, transparan, dan melibatkan warganya dalam menjaga lingkungan bersama.