Ilustrasi penghitungan bunga pinjaman. Foto: dok Bank Saqu.
Husen Miftahudin • 11 September 2025 16:15
Jakarta: Sebelum mengambil pinjaman, kamu perlu tahu dulu cara menghitung bunga pinjaman agar kamu dapat memahami dengan jelas berapa total biaya yang harus kamu bayarkan selama periode pinjaman.
Tujuannya agar kamu lebih siap dalam membuat perencanaan keuangan yang tepat, tidak bingung saat membayar cicilan bulanan, dan memastikan bahwa kamu dapat melunasi pinjaman sesuai kemampuan finansialmu.
Mengutip dari Bank Saqu, berikut cara menghitung bunga pinjaman serta tips agar kami tidak terkena penipuan bunga pinjaman.
Kenapa harus paham cara menghitung bunga pinjaman?
Jangan asal 'yang penting tiap bulan bisa bayar cicilan', tapi kamu harus paham cara menghitung bunga pinjaman atau utang. Karena jika kamu tidak paham, bisa-bisa kamu bayar jauh lebih mahal dari yang seharusnya.
Dengan mengerti cara menghitung bunga pinjaman, kamu bisa mengetahui total biaya yang harus dibayar sampai lunas; bisa memilih pinjaman dengan bunga paling ringan; tidak mudah tertipu penawaran yang kelihatannya murah, tapi bunganya mencekik.
Sebelum mengambil pinjaman, penting untuk memahami besaran suku bunga yang berlaku. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga dasar kredit (SBDK) di Indonesia bervariasi tergantung jenis
kredit dan kebijakan bank.
Jenis-jenis bunga pinjaman dan cara menghitungnya
Di Indonesia, umumnya ada dua jenis perhitungan bunga yang sering dipakai yaitu bunga flat dan bunga efektif. Keduanya punya cara hitung yang beda, jadi pastikan kamu tahu mana yang lebih cocok buat kebutuhanmu.
1. Bunga flat
Bunga flat ini mudah dipahami. Besar cicilan setiap bulan tetap sama dari awal sampai akhir.
Jadi, bunganya dihitung dari total pinjaman awal tanpa peduli sisa pinjaman yang sudah kamu bayar. Biasanya dipakai untuk: Kredit Tanpa Agunan (KTA), cicilan HP, motor, atau barang elektronik.
Rumus cara menghitung bunga pinjaman flat:
Bunga = (Jumlah Pinjaman x Suku Bunga x Jangka Waktu) / Total Bulan
Contoh menghitungnya:
Misal kamu meminjam Rp50 juta dengan tenor 12 bulan dan bunga 10 persen per tahun.
- Pokok pinjaman per bulan: Rp50.000.000 ÷ 12 = Rp4.166.666,67
- Bunga per bulan: (Rp50.000.000 x 10% x 1) ÷ 12 = Rp416.666,67
- Total cicilan per bulan: Rp4.166.666,67 + Rp416.666,67 = Rp4.583.333,34
Jadi, setiap bulan kamu membayar Rp4,58 juta, tidak berubah sampai lunas.
2. Bunga efektif
Berbeda dengan bunga flat, bunga efektif dihitung dari sisa pokok pinjaman. Jadi, semakin lama, semakin kecil bunga yang harus kamu bayar. Biasanya dipakai untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit jangka panjang, atau investasi.
Rumus cara menghitung bunga pinjaman efektif:
Bunga = Sisa Pokok Pinjaman x Suku Bunga per Tahun x (30/360)
Contoh menghitungnya:
Misal kamu pinjam Rp100 juta dengan tenor 12 bulan dan bunga 10 persen per tahun.
Bulan Pertama
- Angsuran pokok per bulan: Rp100.000.000 ÷ 12 = Rp8.333.333,33
- Bunga bulan pertama: (Rp100.000.000 × 10%) ÷ 12 = Rp833.333,33
- Total cicilan bulan pertama: Rp8.333.333,33 + Rp833.333,33 = Rp9.166.666,66
- Sisa utang setelah cicilan pertama: Rp100.000.000 - Rp8.333.333,33 = Rp91.666.666,67
Bulan Kedua
- Angsuran pokok tetap: Rp8.333.333,33
- Bunga bulan kedua: (Rp91.666.666,67 × 10%) ÷ 12 = Rp763.888,89
- Total cicilan bulan kedua: Rp8.333.333,33 + Rp763.888,89 = Rp9.097.222,22
- Sisa utang setelah cicilan kedua: Rp91.666.666,67 - Rp8.333.333,33 = Rp83.333.333,34
Secara sederhana, semakin lama, maka semakin kecil bunganya karena sisa utangmu juga semakin berkurang.
(Ilustrasi penghitungan bunga pinjaman. Foto: dok DBS)
Beda bunga flat vs bunga efektif
Bunga flat lebih cocok untuk pinjaman jangka pendek, sedangkan bunga efektif lebih menguntungkan untuk pinjaman jangka panjang.
Bunga flat dihitung dari total pinjaman awal, sehingga cicilan bulanan tetap sama. Biasanya digunakan untuk kredit konsumtif seperti pembelian HP atau motor karena lebih mudah dihitung.
Bunga efektif dihitung dari sisa pinjaman, jadi semakin lama, bunganya makin kecil. Ini biasanya digunakan untuk KPR atau pinjaman jangka panjang karena total bunga yang dibayar lebih sedikit dibanding bunga flat. Namun, cicilan awal cenderung lebih besar.
Tips biar kamu tidak tertipu bunga pinjaman
Biar tidak salah langkah, ini beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum ambil pinjaman:
- Hitung dulu cicilan yang harus dibayar tiap bulan. Jangan sampai melebihi 30 persen dari penghasilan kamu.
- Bandingkan beberapa produk pinjaman sebelum memilih. Jangan langsung ambil yang pertama kamu lihat.
- Cek apakah ada biaya tambahan seperti biaya administrasi atau denda keterlambatan. Kadang ini bikin cicilan jadi lebih mahal.
- Pilih lembaga keuangan yang resmi dan diawasi OJK biar lebih aman. Jangan tergoda sama pinjaman online ilegal yang menawarkan kemudahan tapi bunga mencekik.
- Jangan cuma lihat angka bunganya, tapi total pembayaran keseluruhan. Kadang bunga kelihatannya kecil, tapi kalau dihitung-hitung, total yang kamu bayar bisa jauh lebih besar.
Mengambil pinjaman boleh-boleh aja, asal kamu sudah paham cara menghitung bunga pinjaman dengan benar. Pilih jenis bunga yang paling sesuai sama kebutuhanmu dan pastiin kamu ambil pinjaman di tempat yang aman dan terpercaya.