Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Budi Warsito
Whisnu Mardiansyah • 12 September 2025 07:08
Jakarta: Malam 12 September 1984 di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi malam kelam dan berdarah. Demonstrasi warga yang bermula dari protes warga Muslim atas penangkapan dan perlakuan terhadap pemuka setempat berujung pada penembakan massal oleh aparat keamanan insiden yang kemudian dikenal sebagai Peristiwa Tanjung Priok 1984.
Insiden ini berawal dari masalah sepele. Pada 10 September 1984 seorang aparat dilaporkan memasuki area ibadah dan meminta agar selebaran atau atribut tertentu di sebuah masjid dibersihkan. Tindakan ini dianggap warga sebagai pelanggaran adat dan penghinaan. Ketegangan meningkat setelah beberapa penjaga masjid dan aktivis ditangkap.
Di tengah suasana yang masih panas, pengajian besar diadakan pada malam 12 September di Jalan Sindang Laut yang dihadiri ribuan warga. Setelah pengajian berakhir massa bergerak ke markas Kodim setempat menuntut pembebasan salah tokoh. Situasi berubah menjadi konfrontasi saat aparat militer mengerahkan pasukan dan menurut banyak saksi mata membuka tembakan ke arah massa.
Baca: #OnThisDay 11 September: Serangan ke Menara Kembar WTC di New York Aksi Teror Terbesar Abad 21 |