Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang (kanan) bersama ayahnya H. M. Kunang (kiri). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Mengulik Istana Kunang, Kompleks Mewah Rumah Bupati Bekasi Nonaktif Ade Kuswara
Whisnu Mardiansyah • 24 December 2025 16:21
Bekasi: Sebuah kompleks perumahan mewah nan megah di tengah hamparan sawah Desa Sukadami, Cikarang Selatan, Bekasi, mendadak menjadi sorotan. Klaster hunian yang terdiri dari enam bangunan bak istana ini adalah tempat tinggal Bupati nonaktif Bekasi, Ade Kuswara Kunang (ADK).
Di tempat yang sama, ADK tinggal bersama ayahnya, HM Kunang (HMK), yang menjabat sebagai Kepala Desa Sukadami dan juga tersangka dalam kasus yang sama, beserta sejumlah saudaranya.
Kediaman ini, yang oleh warga sekitar dijuluki "Istana Kunang", digeledah oleh puluhan penyidik KPK pada Selasa, 23 Desember 2025. Penyidik mendatangi lokasi dengan 10 mobil dan melakukan penggeledahan selama sekitar empat jam di dua bangunan. Dalam operasi itu, KPK menyita sejumlah dokumen dan satu unit mobil Toyota Land Cruiser bernomor polisi B 77 AAD, yang diduga kerap digunakan ADK.
Keberadaan kompleks ini sangat mencolok di tengah lanskap pedesaan yang didominasi persawahan. Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, keluarga Kunang memang sudah lama bermukim di desa tersebut, namun klaster hunian megah itu baru selesai dibangun sekitar dua hingga tiga tahun terakhir.

Mobil Toyota Land Cruiser yang disita penyidik KPK dari kediaman Bupati nonaktif Bekasi Ade Kuswara Kunang di Desa Sukadami, Cikarang Selatan, Selasa, 23 Desember 2025. MI
“Bukan istana kecil lagi, tapi besar. Ada enam rumah. Bapak dan kakak-kakaknya (ADK), dijadikan satu sebagai rumah bersama, istilahnya kompleks pribadi. Itu baru dibangun dua tiga tahun kalau enggak salah, sebelumnya tinggal di rumah bapaknya enggak jauh dari sini,” tutur warga tersebut dikutip Media Indonesia, Rabu, 24 Desember 2025.
Warga tersebut juga menggambarkan ADK sebagai pribadi yang cenderung tertutup, meski keluarga Kunang dikenal cukup peduli melalui pembagian sembako pada momen hari besar keagamaan.
Kompleks seluas itu dikelilingi tembok putih tinggi dan pagar besi hitam kokoh. Tata letaknya memperlihatkan tiga rumah di sisi kanan dan tiga di kiri, dengan sebuah gazebo putih tepat di tengah area. Gazebo bergaya Jawa juga terlihat di bagian belakang. Lingkungannya tampak asri dan teduh karena banyak pepohonan.
Namun, suasana sepi dan penjagaan super ketat area itu setelah ADK dan ayahnya ditetapkan sebagai tersangka. Puluhan personel Satpol PP berjaga di sekitarnya. Pintu pagar besi hitam berukuran besar selalu tertutup rapat, dan akses masuk sangat dibatasi, termasuk bagi awak media.
Petugas keamanan yang berjaga menegaskan kawasan tersebut telah ditetapkan sebagai area steril. Mereka meminta jurnalis yang berkumpul di luar pagar untuk tidak mengambil gambar.
Penggeledahan ini terkait dengan kasus dugaan ijon proyek dalam pengadaan barang dan jasa di APBD Kabupaten Bekasi. KPK telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Ade Kuswara Kunang sebagai penerima suap (sebagai pengguna anggaran), HM Kunang sebagai penerima suap lainnya (diduga perantara), dan Sarjan (SRJ), seorang pengusaha lokal, sebagai pemberi suap.