Kacab Bank Pemerintah Ilham Pradipta Merasa Dibuntuti Sepekan Sebelum Diculik

Pengacara keluarga Ilham Pradipta, Boyamin Saiman/Metro TV/Siti

Kacab Bank Pemerintah Ilham Pradipta Merasa Dibuntuti Sepekan Sebelum Diculik

Siti Yona Hukmana • 18 September 2025 11:11

Jakarta: Boyamin Saiman, pengacara keluarga Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Pemerintah Mohamad Ilham Pradipta, mengungkap fakta baru kasus penculikan dan pembunuhan. Ilham ternyata merasa dibuntuti sepekan sebelum diculik.

"Korban itu nampak tidak nyaman seminggu sebelumnya. Parkir mobil di luar kompleks, enggak pernah itu. Jadi, dititipkan satpam, jalan kaki sekitar 300-400 meter, di Tangeran Selatan," kata Boyamin kepada wartawan dikutip Kamis, 18 September 2025.

Selain itu, Boyamin menyebut Ilham merokok padahal keluarga menyebut Ilham tidak pernah merokok. Kemudian, ada mobil yang memantau rumah lamanya di Bogor. Alamat rumah di Bogor sesuai alamat di KTP Ilham.

Selanjutnya, ada orang mendatangi Kantor Cabang di Cempaka Putih mengaku mengurus ATM, tapi tidak membawa KTP. Orang tak dikenal itu juga tidak punya rekening. Namun, ujung-ujungnya meminta bertemu pimpinan.

"Kan berarti mau bertemu pimpinan kan tapi kemudian tidak berhasil," ungkap Boyamin.

Maka itu, Boyamin meyakini penargetan Ilham bukan acak. Melainkan, telah ditargetkan lama. Namun, Boyamin tidak untuk membantah hasil penyidikan Polda Metro Jaya. Ia ingin diskusi dengan penyidik untuk mengungkap kasus seterang-terangnya.
 

Baca: Pembunuhan Kacab Bank Pemerintah, Pengacara Ungkap Perkenalan Pelaku dan Korban

Terlebih, kata Boyamin, Ilham langsung yang memberikan kartu nama kepada tersangka C alias Ken saat menawarkan pemasangan mesin EDC. Artinya, pelaku tidak tiba-tiba mendapatkan kartu nama korban.

"Artinya kan sudah disasar, dan saya mendesak pada penyidik untuk membuka alat IT nya," kata Boyamin.

Boyamin meyakini sudah ada komunikasi sebelumnya antara pelaku untuk menyasar Ilham. Komunikasi ini dapat dibuka dengan bekerja sama dengan operator seluler seperti Telkom atau Indosat.

"Sehingga, akan ketahuan dengan jelas kalau ini melalui perencanaan sejak awal, jadi dengan demikian rasanya kalau kejahatan terorganisir itu sudah dapat dipastikan," ungkap koordinator masyarakat antikorupsi Indonesia (MAKI) itu.


Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam (tengah), Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra (kedua kiri), Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus (kedua kanan) memberikan keterangan pers saat rilis kasus penculikan dan pembunuhan terhadap M Ilham Pradipta (MIP) seorang kepala cabang bank BUMN dengan menghadirkan para tersangka di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/9/2025). Foto: Dok/MI

Apalagi, pelaku mempunyai dua opsi dalam menjalankan operasinya. Yakni, melakukan pemaksaan dengan kekerasan dan ancaman kekerasan, setelah itu korban akan dilepaskan. Opsi kedua, melakukan pemaksaan dengan kekerasan dan atau ancaman kekerasan dan apabila berhasil, maka korban akan dihilangkan atau dibunuh.

"Maka, satu-satunya cara agar kejahatan itu tetap berlangsung itu dihilangkan (dibunuh), baik nurut maupun menolak. Itu yang ingin kita diskusikan (dengan penyidik), bahwa keluarga menginginkan proses Pasal 340 KUHP (tentang Pembunuhan Berencana)," pungkas Boyamin.

Polri menetapkan 17 tersangka

Untuk diketahui, hingga kini sudah ada 17 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus tersebut. Sebanyak 15 orang ditangkap dan ditahan oleh Polda Metro Jaya.

Sementara itu, dua lainnya merupakan anggota TNI AD dari satuan elite Kopassus berinisial Serka N dan Kopda FH. Keduanya ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya.

Adapun para tersangka ini perannya terbagi menjadi empat klaster. Yakni, aktor intelektual, pembuntutan, penculikan, dan penganiayaan yang menyebabkan meninggal dan membuang korban. Motif mereka berencana memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan.

Aktor intelektualnya ialah C alias Ken dan Dwi Hartono (DH). Sementara itu, masih ada tersangka EG yang masih dicari dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kemudian, mencari sosok S yang menginformasikan kepada C alias K terkait rekening dormant. Namun, S Belum menjadi DPO.

Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi penculikan pria 37 tahun itu terekam CCTV.

Korban ditemukan tewas oleh seorang warga di persawahan saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB. Korban dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.

Hasil autopsi, pelaku diduga membunuh korban dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher. Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, diduga ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernapas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)