Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.
Siti Yona Hukmana • 24 September 2025 11:06
Jakarta: Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri memimpin apel gelar pasukan pengamanan demontrasi Peringatan Hari Tani ke-65 di depan Gedung DPR-MPR RI, Rabu pagi, 24 September 2025. Kapolda menyampaikan sejumlah perintah yang wajib dipatuhi seluruh anggota pengamaman aksi.
Salah satunya, terkait Pasukan Penanggulangan Huru-Hara (PHH). Kemudian, penggunaan gas air mata saat membubarkan massa.
"Pergerakan pasukan PHH maupun penggunaan gas air mata, hanya boleh dilakukan atas perintah saya, perintah Kapolda. Tidak ada lagi main tembak-tembak sendiri," kata Asep, Rabu, 24 September 2025
Kemudian, para pasukan pengamanan dalam harus mendepankan tindakan persuasif. Melaksanakan pemeriksaan kelengkapan alut dan atsus secara ketat.
"Divideokan, dokumentasikan oleh provos, terutama para danton, maupun anggota reskrim, tidak ada yang menggunakan senjata api. Saya ulangi, tidak ada yang menggunakan senjata api. Jelas, ya? Jelas?," tekan Asep.
Asep beberapa kali menegaskan tidak ada penggunaan senjata api dalam bentuk apapun. Kemudian, untuk anggota TNI yang berada di dalam gedung DPR diminta tetap berada pada posisinya di dalam gedung, kecuali area pada pengamanan tertutup dan peningkatan di luar.
"Seperti terminal, maupun tempat-tempat lain dan diberdayakan untuk penebalan dan untuk memperkuat sinergitas," kata Asep.
Ilustrasi gas air mata. Foto: Pexels.
Semua personil pengamanan diminta mematuhi dan mempedomani aturan yang berlaku. Yakni Peraturan Internal
Polri, seperti Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian. Lalu, Perkap Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pengendalian Massa, serta Perkap Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pengendalian Huru-hara.
Lalu, semua tindakan di lapangan harus satu komando. Tidak boleh ada inisiatif sendiri tanpa instruksi dari pimpinan. Para padal hingga pamen wajib memastikan rantai komando berjalan dan jangan sampai terjadi miskomunikasi.
Kemudian, anggota yang bertugas menghadapi masa tidak boleh bersikap agresif dan tetap menjaga posisi bertahan. Dengan mengedepankan cara yang humanis, serta memberikan ruang bicara kepada perwakilan massa agar situasi di lapangan dapat diatur dan dikelola dengan baik.
"Tidak ada lagi pasukan yang terjebak dalam kiling zone dan tidak ada lagi yang mengejar massa. Kita hari ini melaksankan pengamanan unras dengan tertib, aman, damai, tidak ada lagi anggota kita yang tercerai berai. Harus satu ikatan dari kelompoknya," ucap Asep
Kemudian, setiap perkembangan dinamika situasi di lapangan harus segera dilaporkan pada kesempatan pertama. Selanjutnya, memegang teguh prinsip jaga Jakarta khususnya terkait perlindungan terhadap masyarakat.
"Keselamatan warga adalah prioritas utama, baik peserta aksi maupun masyarakat sekitar, termasuk para personel yang bertugas," ujar mantan Wakabareskrim Polri itu.
Lalu, Kapolda Metro meminta jajaran untuk menunjukkan profesionalisme. Terutama menjaga muruah institusi. Selanjutnya, membuktikan bahwa Polri dibantu TNI mampu menjaga aksi unjuk rasa dengan sebaik-baiknya.
"Yang terakhir. Ingat kita satu komando, satu tujuan demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Asep menekankan perintah atau pedoman yang disampaikan harus diterapkan. Ia berharap kegiatan unjuk rasa dapat berjalan lancar, tertib, aman, kondusif, tidak ada korban dari masyarakat dan petugas keamanan.
"Laksankan tugas dengan sebaik-baiknya. Laksankan tugas dengan iklas, yakinlah Allah SWT selalu menyertai kita. Aamiin Aamin Ya Rabb. Demikian yang saya sampaikan, sekali lagi tolong camkan, laksankan apa yang sudah saya perintahkan," pungkas Asep.
Adapun, massa yang demo dari kelompok petani yang tergabung dalam Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). Demo bertajuk “Hari Tani Nasional” digelar di depan gerbang Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB.
Demo ini juga melibatkan elemen buruh, mahasiswa, masyarakat sipil, serta serikat petani dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, hingga Cilacap, Jawa Tengah. Mereka akan menyuarakan sembilan tuntutan berkaitan dengan dampak 65 tahun Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960 serta agenda reforma agraria yang dinilai tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Pengalihan arus sekitar DPR
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR/MPR RI pagi ini. Kemudian, mengerahkan 1.438 personel yang disebar di berbagai lokasi untuk mengamankan arus lalu lintas.
Berikut pengalihan arus yang diterapkan:
- Bagi masyarakat yang ingin mengarah ke Slipi dialihkan melalui Bendungan Hilir (Benhil), dan kendaraan diarahkan melewati Pejompongan.
- Bagi masyarakat yang ingin ke arah Cengkareng diarahkan melalui Permata Hijau. Yakni dari Gerbang Pemuda bisa mengarah ke Patal Senayan terus ambil arah ke Permata Hijau lanjut sampai sampai bertemu Jalan Panjang.