Legislator DKI Menyoroti Kerugian PAD akibat Parkir Liar

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI Jakarta Jupiter/MI/Farhan

Legislator DKI Menyoroti Kerugian PAD akibat Parkir Liar

Farhan Zhuhri • 17 September 2025 20:58

Jakarta: Ketua Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI Jakarta Jupiter menyoroti parkir ilegal di Jakarta. Hal itu dinilai sangat meresahkan sekaligus merugikan masyarakat dari berbagai aspek.

“Lebih dari 70 persen pendapatan dianggap bocor dan potensi kerugian Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp700 miliar per tahun dari sisi pendapatan sektor perparkiran,” kata Jupiter di Jakarta Timur, Rabu, 17 September 2025.

Menurut Jupiter, dampak parkir ilegal tidak hanya mengurangi PAD tetapi juga menambah kemacetan lantaran tarif yang diterapkan tidak sesuai aturan. 

Ia menegaskan pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberikan efek jera kepada operator yang nakal dan tak memiliki izin.

Politisi Partai NasDem itu menambahkan, Pansus Perparkiran DPRD DKI juga menjunjung transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses penertiban.

“Kami ingin memastikan proses penertiban ini dilakukan sesuai dengan tahapan dan prosedur yang benar, dengan tidak semena-mena dan tetap berpihak pada kepentingan publik,” jelas dia.
 

Baca: Tarik Parkir Rp30 Ribu, Pemkot Pecat Jukir Masjid Zayed Solo

Ia juga menyoroti fakta yang hingga kini operator parkir di Jakarta belum terintegrasi secara real time dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Kondisi tersebut membuka celah kebocoran yang merugikan daerah.

“Inilah potensi kebocoran yang terjadi karena Bapenda tidak pernah tahu berapa omzet yang sebenarnya, berapa jumlah kendaraan yang sebenarnya setiap hari," ungkap Jupiter.

"Sampai hari ini kami meyakini bahwa operator ilegal juga punya potensi dalam hal mengemplang pajak,” sambung dia.

Oleh sebab itu, Jupiter memastikan, pihaknya akan menyusun rekomendasi agar sistem parkir di Jakarta ke depan lebih komprehensif, terintegrasi, dan mampu menutup celah manipulasi pajak.

“Mereka tidak melaporkan pajak dan itu juga ada potensi ke arah sana. Oleh karena itu kami akan menyusun dan akan merekomendasikan secara komprehensif sehingga ke depan akan dipasang alat secara real time, terintegrasi ke Bapenda,” kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)