Kasatreskrim Polresta Sleman AKP Agha Ari Septyan.
Agus Utantoro • 5 July 2025 15:18
Sleman: Ramai di media sosial, aksi solidaritas driver ojek online, Shopee Food, yang menggeruduk sebuah rumah di kawasan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Aksi itu dipicu tindakan dugaan penganiayaan oleh kastemer terhadap teman wanita driver Shopee Food saat mengantar pesanan.
Dalam video yang beredar, rekan perempuan dari driver diduga mendapat kekerasan dari kastemer. Selain itu kastemer itu pun sempat menyebut mengaku berasal dari 'pelayaran'.
Kasatreskrim Polresta Sleman AKP Agha Ari Septyan menerangkan kronologi peristiwa tersebut. Ari mengungkap peristiwa berawal pada 3 Juli 2025, diduga ada miskomunikasi antara driver Shopee Food dengan diduga pelaku penganiayaan.
"Kejadiannya karena Shopee Food dapat orderan dari terlapor, tapi telambat. Terlambat dalam mengantar karena alasan dari Shopee Food ada double order. Nah, telapor tidak terima keterlambatan itu, terjadilah cekcok di rumah terlapor. Akhirnya dipisah sama orang di sekitar rumahnya keluarga dari terlapor," jelas Ari, di Polresta Sleman, Sabtu, 4 Juli 2025.
Dalam cekcok itu, kata Ari, pacar dari driver Shopee Food mengalami luka akibat dicakar. Selain itu, korban yang merupakan pacar dari driver ojek online itu pun merasa dijambak saat terjadi cekdok dengan terlapor.
"Nah dari kejadian itu, dia laporkan di Polresta Sleman pada 4 Juli dini hari, sekitar pukul dua," ungkap Ari.
Dari peristiwa itu, kemudian viral sehingga rumah terlapor digeruduk rekan-rekan driver ojek online. Namun saat itu, terlapor tidak ada di rumah.
"Mengetahui rumahnya sedang didatangi banyak dirver dari Shopee Food, akhirnya dia mengamankan diri di pos sekuriti, yang bersangkutan langsung dibawa ke Polresta Sleman. Akhirnya (driver) dari Shopee Food-nya langsung datang ke Polresta Sleman sekitar pukul dua dini hari tadi," jelas dia.
Ari mengungkap bahwa para driver itu menuntut terlapor meminta maaf. Kemudian, terlapor dimunculkan untuk meminta maaf. Selanjutnya, para driver ojek online itu diminta untuk pulang.
"Selanjutnya kita lakukan pemeriksaan terhadap terlapor ini," ucap dia.
Namun, kata dia, saat terlapor diperiksa, para ojek online itu tidak langsung pulang ke rumah masing-masing. Melainkan, kembali menuju rumah terlapor.
"Di situ kita sudah siapkan, halau massa supaya tidak menuju ke rumah terlapor," ucap dia.
Namun, menurut Ari, karena ada ketidakpuasan dari pihak rekan-rekan dari driver, terjadilah perusakan fasilitas umum di sekitar lokasi rumah terlapor. Termasuk satu unit mobil polisi ikut dirusak.
"Saya berpesan kepada masyarakat di sekitaran TKP maupun driver online khususnya Shopee Food, untuk tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis lagi," jelas Ari
Sementara itu, kata Ari, pihaknya telah membuat laporan tipe A perihal perusakan mobil polisi. Dia mengaku pihaknya telah mengantongi identitas oknum perusak mobil polisi tersebut dan tengah diburu.