Emas batangan. Foto: dok MIND ID.
Husen Miftahudin • 25 February 2025 12:06
Jakarta: Harga emas melonjak selama sesi perdagangan Amerika Utara pada Senin (24/2), mencatat rekor tertinggi di level USD2.956 per troy ons.
Lonjakan ini terjadi seiring dengan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) serta penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Pada saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan di USD2.949, naik 0,49 persen dari sesi sebelumnya.
Menurut analisis dari analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini mengindikasikan tren bullish pada XAU/USD kembali menguat. Berdasarkan analisis teknikal, harga emas hari ini memiliki potensi untuk naik hingga level USD2.975.
"Namun, jika terjadi reversal, maka koreksi harga dapat mencapai level USD2.922 sebagai target penurunan terdekatnya," tutur Andy dikutip dari analisis hariannya, Selasa, 25 Februari 2025.
Meskipun emas saat ini masih berada di dekat level tertinggi sepanjang masa, tanda-tanda kelelahan pembeli mulai terlihat. Sebelumnya, pada Selasa (25/2), harga emas sempat terkoreksi turun ke USD2.947 setelah mencetak rekor tertinggi.
Ketidakpastian global terus menjaga harga bullion tetap kuat, dengan para investor mempertimbangkan kebijakan perdagangan yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump. Faktor geopolitik juga tetap menjadi perhatian, terutama terkait dengan perkembangan konflik Ukraina-Rusia serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang terus mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
Dalam delapan minggu terakhir, harga emas mengalami kenaikan yang signifikan, didorong oleh arus masuk dana ke dalam ETF berbasis emas yang mencapai tingkat tertinggi sejak 2022. Laporan dari Bloomberg menunjukkan permintaan emas terus meningkat seiring dengan spekulasi kebijakan moneter dan ketidakpastian ekonomi global.
Baca juga: Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi |