Legislator Pakai Istilah Omon-omon Prabowo Kritik Erick Thohir

Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam. Foto: Tangkapan layar Youtube DPR.

Legislator Pakai Istilah Omon-omon Prabowo Kritik Erick Thohir

Fachri Audhia Hafiez • 19 March 2024 15:53

Jakarta: Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam menyampaikan hal menggelitik kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam rapat kerja (raker) bersama legislator. Mufti menggunakan istilah omon-omon yang disampaikan Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.

"Harapan kami ke depan harus diperbaiki Pak, di waktu yang singkat ini ke depan harus dilakukan kerja-kerja taktis, agar mohon maaf sekali lagi meminjam istilahnya Pak Prabowo, Pak Erick Thohir ini omon-omon saja, no action. Kalau kata anak muda seperti itu," kata Mufti di ruang Komisi VI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024.

Mufti menyinggung soal dukungan Erick kepada Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Di sisi lain, Prabowo juga disebut kerap mengkritik BUMN.

Prabowo disebut menilai BUMN hanya mengandalkan proteksi dari pemerintah. Pada kesempatan lain, Prabowo juga disebut mengatakan bahwa BUMN mematok harga tinggi meski sudah diberikan hak istimewa untuk mengerjakan proyek-proyek pemerintahan.
 

Baca juga: Erick Thohir Kejar Target Sisa Proyek Strategis BUMN, Kelar Oktober 2024

"Kenapa Pak Prabowo kembali (mengkritik) BUMN, padahal di bulan ini pilpres sudah selesai. Padahal beliau tidak perlu lagi elektabilitas. Padahal beliau tidak perlu lagi mencari suara hati pemilih, artinya apa, artinya BUMN di mata Pak Prabowo benar-benar tidak baik-baik saja," ucap Mufti.

Mufti membayangkan jika Prabowo menjadi presiden. Lalu, menilai Erick tak berkinerja baik.

"Misalnya siapa tau Pak Prabowo terpilih menjadi presiden, kemudian beliau melihat BUMN tidak baik, bahwa BUMN hanya menjadi benalu bagi negara, bahwa BUMN hanya menjadi lintah darat, bangsa kita. Kemudian beliau membubarkan BUMN ini, maka tentu Pak Erick Thohir sebagai menteri bumn di periode 2019-2024 akan dicatat dalam sejarah sebagai terburuk di dalam sejarah itu," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)