Hampir 12 Tahun Merantau, Andini Pulang Tinggal Jasad

Polrestabes Surabaya merilis kasus seorang wanita tewas di club malam Surabaya. (Medcom.id/Amal)

Hampir 12 Tahun Merantau, Andini Pulang Tinggal Jasad

Media Indonesia • 7 October 2023 13:25

Sukabumi: Di usia yang relatif masih cukup belia, Dini Sera Afrianti atau biasa dipanggil Andini, merantau dari kampung halamannya di Kampung Gunungguruh Girang Desa Babakan Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Namun, hampir 12 tahun merantau, Andini akhirnya pulang tinggal jasad. 

Perempuan berusia 27 tahun ini tewas di tempat perantauannya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu dini hari, 4 Oktober 2023. Penyebab tewasnya mendiang diduga dianiaya kekasihnya. Pelakunya berinisial GRT yang merupakan anak salah seorang anggota DPR RI.

Pada Jumat, 6 Oktober 2023, jenazah Andini tiba di kampung halamannya di Desa Babakan Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Jenazahnya dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat. 

Warga di lingkungan tempat tinggal mendiang mengaku kaget mendapati informasi tewasnya Andini dengan cara tragis. Apalagi selama ini mendiang diketahui merantau sudah cukup lama. 

Ketua RT setempat, Saepudin, 63, menuturkan sepengetahuannya, mendiang pergi merantau sejak 12 tahun lalu. Namun pihak keluarga baru mengetahui mendiang Andini berada di Surabaya pada dua bulan lalu.

"Awal pergi merantau, pihak keluarga tak mengetahuinya. Baru tahu setelah almarhumah menelpon dua bulan lalu. Almarhumah mengaku berada di Surabaya. Katanya rindu keluarga, ingin pulang," kata Saepudin kepada wartawan.

Saepudin mengaku mengetahui kabar meninggal dunianya Andini dari warga setempat pada Kamis, 5 Oktober 2023. Mendapati kabar itu, Saepudin pun mendatangi rumah orang tua Andini.

"Informasi yang saya terima, katanya dianiaya pacarnya. Pelakunya juga katanya anak anggota DPR RI," ucap Saepudin.

Saepudin menuturkan keluarga mendiang Andini terbilang kurang bergaul dengan masyarakat. Pasalnya, tempat tinggal mereka relatif cukup jauh dengan permukiman warga.

Saepudin hanya mengetahui mendiang merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Almarhum pun diketahui sudah memiliki anak yang selama ini tinggal bersama orangtuanya di Sukabumi.

"Keluarga almarhumah tinggal di daerah yang agak terpencil. Jadi memang kurang bergaul dengan masyarakat," ungkapnya.

Tidak banyak keterangan yang bisa diperoleh dari keluarga mendiang. Namun melalui kuasa hukumnya, pihak keluarga meminta waktu karena saat ini mereka sedang berduka.

"Kami mohon maaf untuk sementara ini pihak keluarha belum bisa dimintai keterangan karena sedang berduka. Untuk sementara kalau mau minta keterangan bisa kepada saya sebagai kuasa hukum," kata Dimas Yemahura.

Dimas menegaskan perbuatan pelaku tak manusiawi. Ia pun akan terus mengawal proses hukum pelaku dan meminta agar pihak kepolisian tidak pandang bulu menghukum pelaku.

"Kami akan kawal kasus ini sampai pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatan yang tak manusiawi. Kepada pihak kepolisian, kami harap jangan pandang bulu. Siapapun pelakunya, dari kalangan apa, dan latar belakangnya, keadilan harus ditegakkan," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)