Bank Indonesia. Foto: MI/Rommy.
Jakarta: Bank Indonesia (BI) yakin mata uang rupiah akan terus menguat terhadap dolar hingga akhir tahun 2024, karena aliran masuk modal telah kembali setelah kenaikan suku bunga yang tidak terduga baru-baru ini.
“Apresiasi rupiah akan terus berlanjut mulai saat ini hingga akhir tahun jika kita melihat data pasar,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dikutip dari
Channel News Asia (CNA), Sabtu, 4 Mei 2024.
BI memperkirakan nilai tukar rupiah akan menuju level Rp16.000 per USD dalam waktu dekat, sebelum semakin menguat ke level Rp15.800 per USD.
Rupiah ditutup pada level Rp16.080 per USD pada hari Jumat, 3 Mei 2024, menguat 0,62 persen dari penutupan sebelumnya, namun masih melemah sekitar 4 persen terhadap dolar AS sepanjang tahun ini karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang semakin berkurang pada tahun ini.
BI pada bulan lalu mengumumkan kenaikan suku bunga yang mengejutkan untuk mendukung rupiah, setelah jatuh ke posisi terendah dalam empat tahun terakhir di tengah sentimen penghindaran risiko (risk-off) di pasar global.
BI tingkatkan lelang SBI
Mulai minggu depan, BI juga akan meningkatkan lelang surat berharga rupiah, yang dikenal sebagai SRBI, menjadi dua kali seminggu dari sekali seminggu, untuk menarik lebih banyak arus masuk modal.
Warjiyo mengatakan prospek perekonomian Indonesia akan semakin meningkatkan kepercayaan pasar terhadap rupiah. Ia memperkirakan Indonesia akan mempertahankan pertumbuhan PDB di atas 5 persen tahun ini, dengan inflasi yang rendah.
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen tahun lalu. Biro statistik akan merilis data PDB kuartal pertama pada hari Senin, 6 Mei 2024.