Dua anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetyani (kiri) dan Cellica Nurrachadiana (kanan), usai pertemuan dengan RSHS Bandung pada Senin malam, 14 April 2025.
Roni Kurniawan • 15 April 2025 06:35
Bandung: Sistem pendidikan dokter residen anastesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akan menjadi pembahasan untuk dievaluasi oleh Komisi IX DPR RI. Pembahasan dilakukan lantaran adanya kasus pemerkosaan oleh dokter residen PPDS Fakultas Kedokteran Unpad, Priguna Anugerah, terhadap keluarga dan pasien yang tengah menjalani perawatan di RSHS Bandung.
Menurut anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetyani, kasus pemerkosaan tersebut harus menjadi momentum titik balik pembenahan pendidikan, terutama di RSHS Bandung. Pasalnya, RSHS Bandung merupakan salah satu layanan kesehatan yang diandalkan, terutama di Jawa Barat untuk melayani dan harus menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi masyarakat.
"Karena kasus-kasus seperti ini kan sebetulnya menjadi satu trigger ya untuk melakukan perbaikan secara komprehensif, baik dari institusi pendidikannya maupun fasilitas kesehatannya. Dan juga dilakukan Perbaikan secara menyeluruh dari regulasi yang sudah ada, mana yang perlu ditambah mana yang perlu diperkuat," ujar Netty usai melakukan pertemuan dengan RSHS di Jalan Eyckman, Kota Bandung, Senin, 14 April 2025 malam.
Hal itu, menurut Netty, harus dilakukan sebagai jaminan bagi masyarakat bahwa RSHS tetap menjadi tempat layanan kesehatan yang nyaman dan aman. Terlebih, kata Netty, RSHS memiliki perjalanan yang panjang dengan menangani berbagai kasus penyakit atau wabah, seperti saat pandemi Covid-19.
"Jadi tentu saja kita ingin menyampaikan pesan pada masyarakat. Insya Allah semuanya tertangani dan terkendali dengan baik Mari kita sama-sama berikan kepercayaan pada proses hukum yang sedang berjalan," sahutnya.
Netty pun menilai, kasus pemerkosaan di RSHS Bandung layaknya seperti fenomena gunung es seiring dengan bertambahnya korban yang menjadi tiga orang. Komisi IX pun terus melakukan invetarisir kekurangan baik dari pelayanan, keamanan serta prosedur pendidikan di RSHS untuk menjadi pembahasan dalam sidang di DPR.
"Ya justru tadi kita diskusinya untuk menginventarisasi apa yang harus diperbaiki oleh institusi pendidikan, apa yang harus diperbaiki oleh fasilitas kesehatan, apa yang harus dibawa oleh anggota legislatif. Nanti tanggal 17 Pembukaan masa sidang, tentu saja kita akan membincangkan ya dengan pimpinan," ungkap Netty.