Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari. Metro TV.
Imanuel R Matatula • 16 February 2024 23:31
Jakarta: Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menilai ada keanehan pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia menilai aneh jika sistem yang dibuat oleh negara tidak bisa menolak angka yang tidak semestinya.
"Kenapa sistem ini tidak mampu menolaknya, ini sistem negara tetapi tidak mampu menolak angka yang lebih dari 300, tiba-tiba masuk untuk Pak Prabowo bisa 600, 700, 800," ucap Feri dalam tayangan Metro TV, Jumat, 16 Februari 2024.
Daftar Pemilih Tetap (DPT) di setiap TPS maksimal 300 pemilih. Tetapi, faktanya memperlihatkan ada sejumlah angka yang tertera di Sirekap melebihi jumlah DPT tersebut.
"Ada konstan perkalian yang terjadi untuk 02 di banyak tempat, bagi saya aneh itu," lanjut Feri.
Baca juga: Kisruh Penghitungan Suara Bisa Meragukan Hasil Pilpres 2024 |