Sahroni Minta Polisi Tutup Semua Tambang Ilegal di Sumbar

Wakil Ketua komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: Medcom/Fachri.

Sahroni Minta Polisi Tutup Semua Tambang Ilegal di Sumbar

Siti Yona Hukmana • 26 November 2024 13:51

Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta polisi menutup semua tambang ilegal. Permintaan itu disampaikan menyikapi peristiwa penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar dalam melindungi terduga pelaku tambang ilegal.

Mulanya Sahroni mengatakan internal Kepolisian tengah bekerja menyelidiki kasus tersebut. Sementara itu, dia mengaku telah mendatangi langsung tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin malam, 25 November 2024.

"Saya lihat perkembangan tadi malam, Kapolda (Sumbar Irjen Suharyono) juga sudah menutup tambang ilegal yang kita minta semua tambang ilegal itu harus ditutup," kata Sahroni di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa, 26 November 2024.

Kemudian, Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu juga meminta polisi menindak semua pihak yang terlibat tambah ilegal. Baik pemilik maupun pembeking tambang ilegal.

"Siapa pun yang punya, siapa pun bekingnya, kita minta tutup agar tidak terjadi hal-hal, pemikiran si A, si B, si C dan seterusnya. Nah, kita minta ke Kapolda segera tutup semua tambang ilegal yang ada di Sumatra Barat," ungkap 
 

Baca juga: 

Pastikan Diusut Tuntas, Kompolnas Cek TKP Penembakan AKP Ulil


Sebelumnya, peristiwa polisi tembak polisi ini terjadi sekitar pukul 00.43 WIB, Jumat, 22 November 2024 di Parkiran Polres Solok Selatan yang terletak di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir. Kabag Ops AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan kepada Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto.

Berdasarkan informasi, penembakan karena Sat Reskrim Polres Solok Selatan menangkap pelaku tambang galian C. Saat menuju Polres, Kasat Reskrim mendapat telepon dari Kabag Ops terkait adanya penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang telah diamankan Personil Sat Reskrim Polres Solok Selatan.

Sesampainya, tersangka yang diamankan di Ruang Reskrim Polres Solok Selatan tengah dilakukan pemeriksaan. Saat personil berada dalam ruangan, terdengar bunyi tembakan dari luar, dan saat diperiksa keluar, Kasat Reskrim sudah terkena tembakan dan tidak bergerak.

Motif penembakan diketahui AKP Dadang kesal karena permintaan untuk membantu terkait penangkapan pelaku galian tambang tidak direspons oleh AKP Ulil. AKP Dadang menembakkan dengan senjata api yang digunakannya.

Timah panas bersarang di tubuh korban bagian kepala. Korban sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Pria 34 tahun itu telah dimakamkan di Taman Makam Bahagia, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ulil mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa anumerta dari AKP menjadi Kompol.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)