Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.
Candra Yuri Nuralam • 30 August 2023 08:13
Jakarta: Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe diyakini kerap berbisnis di Singapura. Informasi itu diulik dengan memeriksa karyawan swasta Roy Letlora.
"Saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan dugaan adanya jalinan bisnis antara tersangka LE (Lukas Enembe) dengan pihak tertentu yang ada di Singapura," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Rabu, 30 Agustus 2023.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK enggan memerinci bisnis yang dimaksud. Lembaga Antirasuah meyakini transaksi itu berkaitan dengan dugaan pencucian uang yang menjerat Lukas.
Pada perkara suap, Lukas didakwa menerima Rp45,8 miliar. Rinciannya, Rp10,4 miliar berasal dari pemilik PT Melonesia Mulia, Piton Enumbi. Kemudian, Rp35,4 miliar diterima dari Direktur PT Tabi Anugerah Pharmindo, Rijatono Lakka.
Seluruh uang haram itu diberikan supaya Lukas Enembe memenangkan perusahaan milik Piton dan Rijatono dalam proyek pengadaan barang dan jasa di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2013-2022. Lukas Enembe melakukan perbuatan itu bersama-sama sejumlah pihak.
Mereka yakni Kepala Dinas Perumahan Umum (PU) Provinsi Papua periode 2013-2017, Mikael Kambuaya. Lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua periode 2018-2021, Gerius One Yoman.