Dolar AS Kalah Telak Lawan 6 Mata Uang Dunia Gegara Ketegangan Perdagangan

Dolar AS. Foto: dok MI.

Dolar AS Kalah Telak Lawan 6 Mata Uang Dunia Gegara Ketegangan Perdagangan

Husen Miftahudin • 17 October 2025 08:24

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) melemah, menuju sesi kerugian ketiga berturut-turut terhadap mata uang utama dunia termasuk euro, yen, dan franc Swiss pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), di tengah ketegangan AS-Tiongkok dan saat pasar menilai pernyataan pejabat Federal Reserve.

Mengutip Xinhua, Jumat, 17 Oktober 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,46 persen menjadi 98,341.

Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi USD1,1689 dari USD1,1633 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris bertambah menjadi USD1,3436 dari USD1,3383 pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 150,30 yen Jepang, lebih rendah dari 151,33 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,7934 franc Swiss dari 0,7975 franc Swiss.

Mata uang Negeri Paman Sam juga turun menjadi 1,4046 dolar Kanada dari 1,4052 dolar Kanada. Dolar AS melemah menjadi 9,4201 kronor Swedia dari 9,4855 kronor Swedia.
 

Baca juga: Dolar AS Ambruk di Tengah Ketegangan AS-Tiongkok


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Hubungan AS-Tiongkok makin panas


Hubungan perdagangan antara AS dengan Tiongkok semakin memanas. Tiongkok menuduh AS memicu kepanikan atas pengendalian tanah jarangnya, dan menolak seruan Gedung Putih untuk mencabut pembatasan tersebut.

Pelemahan dolar AS juga semakin dalam saat pasar menilai pernyataan pejabat Federal Reserve. Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan ia menyetujui pemotongan suku bunga lagi pada pertemuan kebijakan bank sentral AS pada akhir bulan ini karena beragamnya hasil pembacaan mengenai kondisi pasar kerja.

Gubernur terbaru Fed, Stephen Miran, menegaskan kembali dukungannya terhadap jalur pemotongan suku bunga yang lebih agresif pada 2025 daripada yang disukai oleh beberapa rekannya.

Beige Book milik Fed menawarkan sedikit dukungan terhadap suku bunga AS, menunjuk pada tanda-tanda munculnya kelemahan ekonomi, termasuk meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan berkurangnya pengeluaran di kalangan rumah tangga berpendapatan menengah dan rendah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)