Rupiah Terperosok Semakin Dalam, Tembus Rp16.400-an Sore Ini

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Rupiah Terperosok Semakin Dalam, Tembus Rp16.400-an Sore Ini

Eko Nordiansyah • 19 June 2025 16:29

Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan sore ini kembali tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sejak perdagangan pagi, rupiah sudah tergelincir hingga ke level Rp16.364,5 per USD.

Mengacu data Bloomberg, Kamis, 19 Juni 2025, rupiah melemah hingga 93,5 poin atau 0,57 persen ke posisi Rp16.406 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.312,5 per USD pada penutupan perdagangan kemarin.

Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah hingga 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.390 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.314 per USD pada penutupan perdagangan kemarin.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.378 per USD. Rupiah melemah dibandingkan kemarin sebesar Rp16.319 per USD.
 

Baca juga: 

Mengenal 6 Fungsi Uang



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Kondisi geopolitik Timur Tengah kembali memanas

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, kondisi geopolitik di Timur Tengah kembali memanas, setelah tiga pejabat AS menyebutkan Pentagon memperkuat kehadiran militernya di kawasan dengan mengirim lebih banyak jet tempur serta memperpanjang masa penugasan pesawat tempur yang telah siaga di sana.

Ketegangan memuncak setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan agar Iran menyerah tanpa syarat, menyusul serangan Israel terhadap fasilitas nuklir di Teheran pada Jumat pekan lalu

Kemudian, pasar menunggu kesimpulan dari pertemuan Fed, bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 0,5 persen. Tetapi para pedagang terlihat meningkatkan taruhan pada sinyal yang lebih dovish dari Fed, terutama setelah penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan dan data produksi industri pada Selasa mendorong kekhawatiran atas ekonomi AS yang mendingin.

"Fokus sekarang akan tertuju pada berapa banyak pemotongan suku bunga yang diproyeksikan oleh Ketua Fed Jerome Powell tahun ini. Powell telah mengisyaratkan laju pemotongan suku bunga yang jauh lebih lambat pada 2025 setelah memangkas suku bunga secara kumulatif sebesar satu persen pada 2024," papar dia.

BI tahan suku bunga

Dari faktor internal, Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50 persen. Sejalan dengan keputusan ini BI juga menahan suku bunga Deposit Facility pada level 4,75 persen, dan suku bunga Lending Facility tetap di level 6,25 persen.

Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Mei 2025 mencatatkan defisit Rp21 triliun. Sedangkan pendapatan negara sepanjang Januari-Mei 2025 mencapai Rp995,3 triliun. Penerimaan pajak mencapai Rp683,3 triliun atau 31,2 persen dari target APBN 2025 senilai Rp2.189,2 triliun. Kinerja penerimaan pajak itu turun 11,28 persen (yoy) dari Mei 2024 senilai Rp760,38 triliun.  

Realisasi belanja negara hingga Mei 2025 tercatat senilai Rp1.016,3 triliun. Pengeluaran itu terdiri dari belanja pemerintah pusat senilai Rp694,2 triliun dan transfer ke daerah (TKD) senilai Rp322 triliun. Belanja negara telah mencapai 28,1 persen dari pagu tahun ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)