Dukungan Pemerintah Menjaga Rupiah Sangat Dinanti

Ilustrasi. Foto: MI

Dukungan Pemerintah Menjaga Rupiah Sangat Dinanti

Media Indonesia • 9 May 2024 17:56

Jakarta: Pemerintah juga dianggap bisa mendorong penguatan nilai tukar rupiah melalui kebijakan di sektor riil yang memengaruhi gerak dan ketahanan rupiah.
 
"Dukungan pemerintah tampak tidak terlihat. Yang ditunggu pasar adalah apa yang akan dikerjakan pemerintah, kementerian/lembaga untuk mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah," ujar Ekonom Senior dan Associate Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto dilansir Media Indonesia, Kamis, 9 Mei 2024.
 
Dari sisi industri, misalnya, melalui Kementerian Perindustrian, pemerintah dapat mengambil peran menjaga ketahanan nilai tukar rupiah dengan mendorong penggunaan komponen dalam negeri. 
 
Industri pengolahan dapat diminta untuk menambah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk yang dihasilkan.
 
Hal itu dinilai bisa menjaga ketahanan rupiah lantaran impor bahan baku oleh industri manufaktur dapat ditekan. Mestinya, kata Ryan, hal itu dapat tercermin dari posisi Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia yang konsisten di zona ekspansif.
 

Baca juga: 

Rupiah Tertekan Kenaikan Yield Treasury AS

 
Sayangnya, PMI manufaktur yang ekspansif tersebut belum memberikan banyak kontribusi terhadap penguatan nilai tukar rupiah. "Dugaan saya, ketika ekonomi terus bertumbuh, PMI manufaktur bagus, itu jangan-jangan mayoritas bahan bakunya adalah impor," kata Ryan.
 
Perusahaan-perusahaan milik negara non keuangan juga dapat dijadikan pemantik oleh pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Banyaknya perusahaan BUMN mesti bisa dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan untuk melakukan hal tersebut.
 
"Keperluan belanja barang modal, bahan baku, diupayakan menggunakan bahan lokal, dalam negeri. Itu bisa meningkatkan efisiensi penggunaan valuta asing atau dolar," tutur Ryan.

Kemendag juga berperan jaga ketahanan rupiah 

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga memiliki peran vital dalam menjaga ketahanan rupiah. Dukungan melalui kemudahan ekspor dan menjaga tingkat ekspor di level yang tinggi menjadi salah satu peranan yang dapat dilakukan oleh Kemendag.
 
Kemudahan dan level ekspor yang tinggi, kata Ryan, dapat mendorong surplus nercara perdagangan. Hal itu akan berdampak pada ketahanan rupiah dari tekanan global. "Setiap bulan neraca dagang kita surplusnya naik turun, tidak stabil. Itu tidak berkelanjutan. Minimal suprlus itu bisa dijaga secara konsisten, jangan naik turun," ujarnya.
 
Selain pemerintah, peranan pelaku usaha juga dinilai penting. Para eskportir, utamanya yang bergerak di sektor sumber daya alam (SDA) didorong untuk bisa menempatkan dana hasil ekspor (DHE) ke sistem keuangan dalam negeri. Apalagi pemerintah juga telah memberikan beragam stimulus kepada eksportir yang melakukan hal itu.
 
"Itu kan sudah ada return dari pemerintah. Kalau ini dilakukan oleh para eksportir, cadangan devisa bisa menguat, dan ketahanan nilai tukar rupiah menjadi lebih kuat," kata Ryan.
 
Dia menambahkan, sejatinya Bank Indonesia telah berupaya untuk menjaga ketahanan nilai tukar rupiah dari fenomena strong dolar (penguatan dolar AS). Berbagai intervensi telah dilakukan bank sentral agar depresiasi rupiah tak terlampau dalam. Karenanya, kebijakan dari pemerintah yang mampu mendukung upaya-upaya BI amat diperlukan. 
 
(M Ilham Ramadhan)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)