JK: Film Dirty Vote Masih Ringan

Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla. Medcom.id/Fachri

JK: Film Dirty Vote Masih Ringan

Fachri Audhia Hafiez • 12 February 2024 13:53

Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), menilai film Dirty Vote masih ringan ketimbang fakta dugaan kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dia menyebut film tersebut tidak membeberkan semua kecurangan yang terjadi di lapangan.

"Masih ringan dibanding kenyataan yang ada di masa itu. Masih tidak semuanya, mungkin baru 25 persen," kata JK di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 12 Februari 2024.

Menurut dia, masih ada indikasi kecurangan yang terpotret di daerah. Misalnya, penyaluran bantuan sosial (bansos) yang digencarkan menjelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

"Karena tidak mencakup kejadian di daerah-daerah, kejadian di kampung-kampung, kejadian bagaimana bansos diterima orang, bagaimana datang petugas-petugas memengaruhi orang," ucap JK.

Sutradara film Dirty Vote juga dinilai masih sopan. Bila dibongkar semua, kata JK, ada pihak yang bakal marah.

"Mungkin sutradaranya lebih sopan lah. Masih sopan tapi bagian pihak lain masih marah apalagi kalau dibongkar semuanya," ujar JK.
 

Baca Juga: 

TKN: Film Dokumenter Dirty Vote Tak Bisa Tampilkan Data Ilmiah


JK mengapresiasi film tersebut. Dia berpesan pemilu yang kotor hanya menyebabkan proses pemilihan tidak sempurna.

"Saya tidak mengatakan kotor, katakanlah tidak sempurna," ucap JK.

Dirty Vote adalah film dokumenter yang mengungkap kecurangan Pemilu 2024. Film tersebut disutradarai Dandhy Dwi Laksono.

Dandhy merupakan sutradara film fenomenal Sexy Killers. Film itu menceritakan tentang oligarki yang telah menggerogoti sistem demokrasi di Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)