Jakarta: Nilai tukar rupiah belum beranjak dari tren pelemahannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Terpantau, mata uang Garuda itu masih tertekan hingga 81 poin terhadap mata uang Negeri Paman Sam itu.
Mengacu data Bloomberg, Kamis sore, 14 November 2024, rupiah melemah 78 poin atau setara dengan 0,49 persen menjadi Rp15.862 per USD.
Sedangkan jika mengacu data Yahoo Finance, rupiah melemah 81 poin atau 0,51 persen menjadi Rp15.850 per USD.
Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar Amerika masih terus menguat.
.jpeg)
Ilustrasi. Foto: MI/Susanto
Inflasi AS picu ketidakpastian
Hal itu dipicu oleh tanda-tanda inflasi AS yang memicu ketidakpastian atas pemotongan suku bunga di masa mendatang, sementara investor menunggu lebih banyak langkah stimulus di Tiongkok.
Data inflasi indeks harga konsumen AS terbaca sesuai dengan ekspektasi untuk bulan Oktober, tetapi masih menunjukkan inflasi tetap kuat.
Disamping itu, pembacaan tersebut masih memacu taruhan pada pemotongan suku bunga Desember oleh Federal Reserve, prospek suku bunga jangka panjang menjadi lebih tidak pasti, terutama dalam menghadapi kebijakan yang berpotensi inflasi di bawah Trump.
"Pasar sekarang menunggu pidato Ketua Fed Jerome Powell untuk isyarat lebih lanjut tentang kebijakan moneter. Fed telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu lalu, dan menegaskan kembali pendekatannya yang didorong data untuk pelonggaran di masa mendatang," jelas dia.