Ilustrasi. Foto: dok MI.
Insi Nantika Jelita • 6 October 2025 08:12
Jakarta: PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan menuju level resisten 8.168 pada pekan ini.
Optimisme ini ditopang oleh kombinasi faktor domestik penguatan data konsumsi, penjualan kendaraan, dan stabilitas cadangan devisa serta sentimen global positif dari potensi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
"IHSG akan melanjutkan penguatan setelah ditutup di zona hijau yakni naik 0,23 persen ke level 8.118,30 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025 lalu," ungkap Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi dalam keterangan resmi, Senin, 6 Oktober 2025.
Meski demikian, Imam mengatakan, pada pekan ini tetap ada risiko koreksi jangka pendek, terutama jika data domestik di bawah ekspektasi atau jika pidato dari pejabat The Fed bersikap hawkish. Selain itu, ketidakpastian global seperti harga komoditas dan arus modal asing bisa menekan IHSG melemah dengan support di 8.022.
Imam menerangkan, sejumlah sentimen yang membuat IHSG bergerak di zona positif pada pekan lalu. Ia menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia menunjukkan stabilitasnya dengan inflasi September 2025 di angka 2,65 persen secara tahunan (year on year/yoy), atau masih dalam target BI didukung oleh sektor manufaktur yang tetap ekspansif.
Di sisi fiskal, pemerintah juga menyiapkan tambahan stimulus pada kuartal IV-2025 untuk mendongkrak daya beli masyarakat, ditambah stimulus khusus untuk Natal dan Tahun Baru. Perkembangan positif ini diperkuat oleh surplus neraca perdagangan yang melonjak menjadi USD5,49 miliar pada Agustus 2025.
Sementara itu, sentimen global didominasi oleh kekhawatiran government shutdown di AS yang berpotensi merugikan ekonomi, meskipun data pasar kerja (JOLTs) masih menunjukkan ketatnya tenaga kerja.
Baca juga: Sepekan Melejit, Kapitalisasi Pasar IHSG Tembus Rp15.079 Triliun |