Perputaran Uang di Libur Lebaran 2025 Bakal Anjlok, Ini Penyebabnya!

Ilustrasi uang beredar. Foto: MI/Ramdani.

Perputaran Uang di Libur Lebaran 2025 Bakal Anjlok, Ini Penyebabnya!

Insi Nantika Jelita • 1 April 2025 21:39

Jakarta: Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda memperkirakan perputaran uang di momen Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H/2025 menurun dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Berdasarkan perhitungannya, tambahan Jumlah Uang yang Beredar (JUB) dalam artian sempit (M1) akan minus 16,5 persen.

"Tambahan uang beredar hanya di angka Rp114,37 triliun. Sedangkan di 2024, tambahan uang beredar ketika momen Ramadan dan Hari Raya Idulfitri mencapai Rp136,97 triliun," ujar Huda dalam keterangan pers, dikutip Selasa, 1 April 2025.

Anjloknya perputaran uang selama libur Lebaran kali ini disebabkan oleh daya beli melemah yang tercermin dari penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Celios mencatat pada Januari 2025, terjadi penurunan IKK hingga 0,4 persen (month-to-month) dibandingkan IKK Desember 2024. 

Huda mengatakan jika mengacu pada periode 2022 hingga 2024, biasanya terjadi kenaikan IKK di Januari karena ada optimisme konsumen di awal tahun. "Namun, yang terjadi kondisi keyakinan konsumen melemah di awal tahun ini," imbuh dia. 

Data lainnya juga menunjukkan hal yang serupa dimana ada penurunan angka Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2025. Pada Desember 2024, angka IPR sebesar 222 poin dan menurun menjadi 211,5 di Januari 2025. Huda menuturkan penyebab anjloknya IPR lantaran konsumen tidak yakin mengenai perekonomian Indonesia. 

"Hal ini mendorong penjualan eceran kita turun. Akibatnya, daya beli masyarakat kian terperosok di awal tahun 2025," jelas Huda.
 

Baca juga: 40 Perusahaan Diduga Belum Bayar THR


(Ilustrasi. Foto: dok BTN)
 

Jumlah pemudik menyusut


Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal mengungkapkan, indikasi adanya penurunan perputaran uang terlihat dari perkiraan jumlah pemudik yang menyusut.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik Lebaran 2025 diprediksi mencapai 146,48 juta orang, turun sekitar 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.

"Jumlah pemudik diperkirakan turun signifikan. Sehingga, ada indikasi perputaran uang selama libur Lebaran kali ini tidak sebesar pada tahun sebelumnya," papar dia. 

Faisal mengatakan meskipun terdapat tambahan pendapatan dari tunjangan hari raya (THR) yang diterima oleh aparatur sipil negara (ASN) dan karyawan swasta, hal tersebut tidak serta merta mendorong masyarakat menyisihkan dana mereka untuk mudik. Sebagian besar alokasi THR diperkirakan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran maupun membayar cicilan atau utang.

"Jumlah pemudik justru mengalami penurunan. Selain itu, tingkat tabungan masyarakat juga menurun. Artinya, sebagian dari THR yang didapat kemungkinan besar tidak dibelanjakan untuk mudik," beber Faisal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)