Isu Pertemuan Pimpinan dengan Tahanan Diklaim Salah, KPK: Ada Pegawai Coba Bikin Kisruh

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata/MI/Rommy Pujianto.

Isu Pertemuan Pimpinan dengan Tahanan Diklaim Salah, KPK: Ada Pegawai Coba Bikin Kisruh

Candra Yuri Nuralam • 21 September 2023 19:32

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeklaim kabar adanya pimpinan bertemu dengan tahanan yakni mantan Komisaris Independen Wika Beton Dadan Tri Yudianto salah. Perwira TNI yang melakukan hal tersebut.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata meyakini ada pegawai yang menyebarkan kabar pimpinan bertemu dengan Dadan. Tujuannya diyakini untuk merusak situasi kerja.

"Ada pegawai KPK yang memang dng sengaja merusak situasi kerja di KPK, bikin kisruh," kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 21 September 2023.

Alex menyebut pertemuan itu tidak mungkin diketahui oleh pihak eksternal KPK. Sebab, tidak sembarangan orang bisa mendapatkan informasi tersebut.

"Tapi anyway, informasi seperti ini berasal dari dalam. Berarti ada pegawai KPK yang memang berusaha merusak suasana kerja di KPK. Saya sampaikan seperti itu," ujar Alex.

Pegawai yang diduga menyebarkan informasi salah itu bakal dicari. Namun, Alex menegaskan permasalahan tidak akan sampai dibawa ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

"Jadi, hal-hal yang tidak substansial itu lah yang kemudian dibesarkan. Menurut saya seperti itu," ucap Alex.

Menurut Alex, sikap pegawai itu salah. Sebab, pegawai KPK tengah sibuk memberantas korupsi dengan memaksimalkan kinerja menggunakan pikirannya.

"Di KPK adalah bagaimana saya memberantas korupsi, tetapi ketika kemudian kondisi-situasi menjadi gaduh, membuang energi sumber saya dan pikiran kami, kan terganggu juga," ujar Alex.

Sebelumnya, Alex menyebut pertemuan dengan Dadan dilakukan oleh perwira TNI usai pembahasan kasus Basarnas pada 28 Juli 2023. Pembicaraan keduanya terjadi di lantai 15 Gedung Merah Putih KPK.

Alex mengamini jadi pihak yang memberikan restu atas pertemuan itu. Izin itu diberikan karena kondisi rapat antara KPK dengan pihak TNI mencekam. Pimpinan diklaim harus mendinginkan situasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)