Upaya Diplomasi dengan Myanmar Digencarkan, untuk Bebaskan Eks Anggota DPRD Indramayu

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Upaya Diplomasi dengan Myanmar Digencarkan, untuk Bebaskan Eks Anggota DPRD Indramayu

Hendrik Simorangkir • 24 January 2025 12:39

Tangerang: Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan pihaknya masih melakukan upaya diplomasi ke Myanmar, terkait adanya penyekapan eks anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Robiin. Menurutnya, Robiin ditahan oleh kelompok bersenjata di Myanmar.

"Kami dengan Kementerian Luar Negeri terus berusaha semaksimal mungkin. Tentu cara penyelesaiannya enggak perlu kami laporkan kepada publik, tapi biarkan kami melakukan diplomasi dengan segala usaha, serta sumber daya yang kita punya di luar negeri," ujarnya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, 24 Januari 2025.

Menurut Karding, dengan segala cara pihaknya akan membebaskan Robiin untuk dapat dipulangkan ke Tanah Air. Pasalnya, saat ini Robiin tengah ditahan kelompok etnis bersenjata menguasai satu wilayah yang beda dengan pemerintah Myanmar.

"Kesulitannya karena mereka ditahan oleh kelompok etnis bersenjata di sana. Jadi itu kesulitannya," katanya.

Baca: 

Tak Kunjung Bayar Utang, Seorang Wanita di Depok Disekap


Karding menuturkan, Robiin bersama tiga pekerja migran Indonesia disekap di sana untuk bekerja tanpa henti. Selain itu, Karding menambahkan, jika kelompok bersenjata itu pun meminta uang tebusan.

"Mereka di sana memang diniatkan untuk jadi budak jaringan penipuan online atau scammer. Mereka disiksa, jam kerja enggak ada. Pasti di semua penyanderaan ada tebusan, itu yang enggak bisa kita sebutkan ke publik ya. Tolong dipahami," jelasnya.

Sebelumnya, Robiin, eks anggota DPRD Kabupaten Indramayu Jawa Barat periode 2014-2019, bersama ketiga rekannya disekap di Myanmar. Mereka diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. 

Robiin pun sempat viral lantaran memvideokan dirinya bersama temannya di media sosial. Di mana Robiin meminta pertolongan Presiden Prabowo untuk membantu membebaskan mereka.

Robiin disekap bermula dari adanya tawaran yang menggiurkan melalui media sosial Facebook dari kawannya. Robiin dijanjikan bekerja menjadi admin HRD perusahaan tekstil atau garmen di Thailand dengan iming-iming gaji mencapai Rp16 juta.

Tapi, setelah sampai di Thailand, Robiin nyatanya tak mendapatkan pekerjaan sesuai kesepakatan awal. Bahkan, Robin dipindahkan ke wilayah perbatasan Myanmar, hingga akhirnya dijadikan budak jaringan penipuan online atau scammer di sana. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)