Tuntutan Demo Akbar Warga Pati Bergeser Minta Bupati Mundur

Donasi logistik untuk demontrasi Rabu (13/8) terus berdatangan dan menumpuk di sepanjang depan pagar Kantor Bupati Pati

Tuntutan Demo Akbar Warga Pati Bergeser Minta Bupati Mundur

Media Indonesia • 8 August 2025 09:30

Pati: Donasi logistik untuk aksi demonstrasi warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah terus mengalir. Tuntutan aksi pada unjuk rasa akan digelar pada Rabu, 13 Agustus mendatang bergeser dari sebelumnya penurunan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang naik 250 persen menjadi penurunan Bupati Pati.

Meskipun Bupati Pati Sudewo telah menyatakan akan kembali meninjau kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen, aksi demontrasi tetap akan dilaksanakan. Bahkan tidak hanya 50 ribu orang jumlah peserta unjuk rasa diperkirakan mencapai 100 ribu orang dengan tuntutan bergeser penurunan Bupati Pati Sudewo dari kursi kepala daerah.

"Jumlah  donasi logistik untuk dukungan aksi demontrasi terkumpul cukup banyak, saat ini sudah terkumpul 8.000 dos lebih air mineral dan satu mobil makanan," kata Koordinator penggalangan donasi Teguh Istiyanto, Jumat, 8 Agustus 2024.

Donasi terus berdatangan, menurut Teguh Istiyanto, tidak hanya dari warga atau kelompok masyarakat dalam Daerah Pati saja, tetapi juga banyak donasi datang dari luar daerah seperti Semarang, Kudus, Demak, Rembang bahkan dari luar provinsi juga berdatangan sejak dibuka donasi pada Jumat lalu. 

"Kami masyarakat Pati sangat berterima kasih," kata Teguh.
 

Baca: Bupati Pati Minta Maaf, Demo Tolak Kenaikan PBB 250% Tetap Digelar

Wakil Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Supriyono mengatakan meski Bupati Pati Sudewo akan mengkaji kembali kebaikan PBB-P2 yang menjadi biang kekisruhan, aksi berlanjut sesuai rencana. Namun sesuai kesepakatan, tuntutan akan bergeser tidak hanya menuntut masalah PBB-P2 saja, juga menuntut penurunan Bupati Pati Sudewo turun dari kursi kepala daerah.

Tuntutan turun Bupati Sudewo dari kursi Pemerintahan Pati, ungkap Supriyono didasari karena dalam beberapa bulan memimpin Pati banyak kebijakan kontroversial yang mengeluarkan banyak anggaran tidak untuk kepentingan rakyat. Seperti Alun-alun Pati yang baru selesai renovasi akan kembali dibongkar menelan anggaran Rp2 milyar lebih, vidio tron di depan kantor bupati lebih Rp1 miliar bahkan rencana pembongkaran Masjid Agung Pati yang bersejarah.

Sementara itu, sebelumnya Bupati Pati Sudewo dalam keterangannya mengungkapkan permohonan maaf atas kekisruhan yang terjadi di Kabupaten Pati akibat kebijakan kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen tersebut. Sehingga atas desakan warga dan semua pihak akan kembali mengkaji pajak daerah itu dalam waktu dekat ini hingga sesuai.

Masalah PBB-P2 itu, demikian Sudewo, tidak seluruhnya naik 250 persen. Karena sebagian besar hanya naik 50-100 persen, sedangkan kebutuhan anggaran diperlukan untuk pembangunan Pati sangat besar dari mulai membangun infrastruktur hingga sarana dan prasarana. Maka kenaikan PBB-P2 diharapkan dapat menopang kebutuhan dana tersebut.

"Saya mohon maaf, saya menyadari bahwa dalam kepemimpinan di Kabupaten Pati masih banyak kekurangan dan akan diperbaiki secepatnya," kata Sudewo.

Menyangkut perampasan donasi okeh Satpol PP yang semakin menyulut kekisruhan, menurut Sudewo tidak bermaksud untuk melakukan perampasan barang-barang tersebut, tetapi hanya ingin memindahkan ke tempat lain karena di lokasi tersebut akan dipergunakan untuk kegiatan HUT Pati ke-702 dan juga HUT RI pada bulan Agustus ini. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)