Emas batangan. Foto: Investopedia.
Husen Miftahudin • 9 July 2025 10:22
Jakarta: Harga emas (XAU/USD) kembali diperdagangkan lebih rendah pada sesi Selasa, 8 Juli 2025 pagi, setelah pasar menyambut pengumuman penundaan tarif timbal balik oleh Presiden AS Donald Trump.
Alih-alih mulai berlaku pada 9 Juli, tarif baru kini akan dikenakan mulai 1 Agustus. Penundaan ini sekaligus meredam permintaan logam mulia, sementara menyalurkan daya tarik ke dolar AS dalam lingkungan likuiditas yang tipis.
Menurut analisa dari analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, sinyal bullish perlahan kembali menguat pada grafik XAU/USD. Kombinasi pola candlestick menunjukkan formasi higher low dan higher high, dibantu dengan Moving Average yang memotong ke atas Moving Average jangka menengah.
"Ini menjadi indikasi tekanan beli mulai meningkat, meski secara keseluruhan sentimen masih dipengaruhi geopolitik dan kebijakan moneter," ungkap Andy dikutip dari analisis hariannya, Rabu, 9 Juli 2025.
Selain itu, jika tekanan bearish berlanjut hari ini, XAU/USD memiliki potensi turun hingga ke level USD3.276 per troy ounce. Namun, Andy Nugraha menegaskan jika harga gagal menembus support tersebut dan terjadi rebound, target kenaikan terdekat berada di sekitar USD3.343. Trader disarankan memantau kedua level ini untuk menentukan strategi entry maupun exit.
Selain dinamika teknikal, faktor kebijakan perdagangan AS turut membentuk sentimen pasar. Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang memastikan bea tambahan pada impor akan mulai berlaku pada 1 Agustus.
Meskipun tidak menyebutnya sebagai jeda 90 hari resmi, penundaan ini memberi ruang bagi mitra dagang termasuk Jepang yang dikenakan tarif 25 persen dan Korea Selatan 30 persen untuk merundingkan ulang kesepakatan.
Baca juga: Merosot Lebih dari 1%, Kilau Harga Emas Dunia Meredup |