Saham Berjangka AS Naik di Tengah Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Fed

Ilustrasi perdagangan saham di Wall Street. Foto: Mentarimulia.co.id

Saham Berjangka AS Naik di Tengah Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Fed

Husen Miftahudin • 8 September 2025 10:48

New York: Indeks saham berjangka Amerika Serikat (AS) sedikit lebih tinggi pada Minggu malam karena investor mempertimbangkan prospek suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang lebih rendah terhadap meningkatnya kekhawatiran atas pasar tenaga kerja dan ekonomi yang mendingin.

Harga berjangka stabil setelah sesi Jumat yang sedikit negatif di Wall Street, karena data penggajian nonpertanian yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada September. Namun, data tersebut juga menunjukkan penurunan tajam di pasar tenaga kerja, yang memicu kekhawatiran akan resesi AS.

Mengutip Investing.com, Senin, 8 September 2025, kontrak berjangka S&P 500 naik 0,2 persen menjadi 6.503,0 poin. Sementara kontrak berjangka Nasdaq 100 naik 0,4 persen menjadi 23.771,25 poin. Sedangkan kontrak berjangka Dow Jones naik 0,2 persen menjadi 45.547,0 poin.

Bursa Wall Street melemah akibat data penggajian nonpertanian yang buruk. Indeks Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat, jatuh dari rekor tertinggi karena pasar khawatir atas potensi perlambatan ekonomi AS.

Data penggajian nonpertanian untuk Agustus menunjukkan ekonomi AS menciptakan jauh lebih sedikit lapangan pekerjaan daripada yang diharapkan, karena bisnis lokal bergulat dengan kenaikan tarif perdagangan Presiden Donald Trump. Pengangguran juga meningkat seperti yang diharapkan.

Hal ini memicu kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi AS, terutama di tengah meningkatnya gangguan akibat tarif Trump. Sebagian besar pungutan impor tersebut mulai berlaku sejak Agustus.

Namun, kerugian di Wall Street terbatas karena data penggajian juga memperkuat spekulasi penurunan suku bunga The Fed pada September. Bank sentral sebelumnya telah mengisyaratkan pendinginan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja akan membuka peluang bagi pelonggaran lebih lanjut tahun ini.

Harga berjangka dana Fed menunjukkan pasar memperkirakan peluang 91,7 persen The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin selama pertemuan 16-17 September. Pasar juga memperkirakan peluang 8,3 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin, menurut CME Fedwatch.
 

Baca juga: Wall Street Ditutup Melemah Imbas Kekhawatiran Resesi di AS


(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

Data inflasi jadi sorotan utama


Fokus minggu ini langsung tertuju pada data inflasi indeks harga konsumen untuk periode Agustus, yang akan dirilis pada Kamis. Hasil ini diperkirakan akan mencerminkan beberapa dampak inflasi dari tarif Trump, mengingat sebagian besar tarif tersebut mulai berlaku bulan lalu.

Tarif Trump diperkirakan akan ditanggung oleh importir AS, tren yang dapat memicu inflasi lokal. Data inflasi indeks harga produsen juga akan dirilis minggu ini.

Meskipun data inflasi kemungkinan besar tidak akan memengaruhi keputusan suku bunga The Fed pada September, hal tersebut kemungkinan akan memengaruhi sikap Fed terhadap pelonggaran kebijakan di masa mendatang.

Bank sentral telah berulang kali memperingatkan risiko inflasi dari tarif Trump dapat menunda penurunan suku bunga di masa mendatang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)