Gedung DPRD DKI Jakarta. Foto: MI/Panca Syurkani
Mohamad Farhan Zhuhri • 23 April 2025 15:21
Jakarta: Pelaku kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan pegawai honorer di gedung DPRD DKI Jakarta masih merupakan kerabat Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin. Kuasa hukum korban, Yudhi Sabang menerangkan bahwa, pelaku pelecehan seksual berinisial NS.
"Ada informasi juga beredar bahwa terlapor ini juga merupakan kerabat dari Ketua DPRD DKI Jakarta," kata Yudhi dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 23 April 2025.
Ia mengungkapkan, pelaku merupakan orang lama bekerja di DPRD Jakarta. Dia bekerja sebagai tenaga ahli dari Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta.
"Terlapor merupakan orang lama. Sejak zaman Bu Dewan mengikuti pemilihan legislatif, dia sudah ada di sana. Jadi bukan orang yang baru bergabung seperti korban," ungkap dia.
Awal perkenalan antara korban dengan pelaku terjadi ketika mereka sama-sama menjadi tenaga ahli salah satu anggota dewan DPRD DKI. "Satu ruangan dan satu pekerjaan dengan tenaga ahli lainnya juga," sebut dia.
Dugaan pelecehan tersebut terjadi dalam rentang waktu Februari hingga awal Maret 2025. Ia mengungkapkan, pelaku diduga melakukan berbagai tindakan fisik yang tidak pantas terhadap korban.
“Bentuk pelecehan yang dilaporkan meliputi tindakan fisik seperti hampir mencium bibir korban secara tiba-tiba, menggesekkan alat kelamin ke bahu korban, meraba payudara korban,” ujar dia
Selain tindakan fisik, korban menerima pesan singkat yang mengandung unsur pelecehan seksual dari terlapor. Pelecehan yang dialami membuat korban trauma.
“Korban mengalami kerugian mulai dari trauma psikologis hingga dibekukan sementara dari pekerjaannya sebagai Tenaga Ahli dari salah satu anggota Komisi A DPRD DKI,” kata dia.
Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani pihak kepolisian. Pasalnya korban sudah melaporkan perkara ini ke polda.
Laporan tersebut tercatat dengan nomor STTLP/B/2499/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA dan diajukan pada Rabu, 16 April 2025. Dalam aduannya, korban menyebut bahwa pelecehan terjadi dalam kurun waktu antara Februari hingga Maret 2025.