Gedung Merah Putih KPK. Foto: Medcom.id/Candra Yuri Nuralam
Candra Yuri Nuralam • 12 July 2024 08:08
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerapkan strategis khusus menangani dugaan rasuah pembangunan tempat berlindung atau shelter tsunami di Nusa Tenggara Barat (NTB). Strategi tersebut yaitu lebih banyak bekerja di wilayah untuk memeriksa saksi.
“Karena saksi-saksi itu berada di tempat tersebut dan jauh, kami juga tidak ingin memberatkan para saksi yang harus hadir ke Jakarta maka kami mengirim tim penyelidik itu datang ke tempat tersebut,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Jakarta, Jumat, 12 Juli 2024.
Asep juga menyebut metode jemput bola ini memudahkan penyidik untuk menyelesaikan berkas perkara. KPK tidak perlu bolak-balik Jakarta-NTB untuk mengecek struktur bangunan jika mengirimkan tim ke sana.
“Jadi ketika kita mengecek shelter yang ada di NTB, tim penyidik itu yang datang ke NTB dan dilakukan pemeriksaan di sana,” ujar Asep.
Baca juga: Dugaan Korupsi Pembangunan Shelter Tsunami di NTB Berlawanan dengan Perlindungan Masyarakat |