Bawaslu Sulteng Sebut Politisasi SARA Rawan Terjadi jelang Pemilu

Ilustrasi. (Media Indonesia)

Bawaslu Sulteng Sebut Politisasi SARA Rawan Terjadi jelang Pemilu

Media Indonesia • 13 November 2023 18:50

Palu: Badan Pengawas Pemiliham Umum (Bawaslu) Sulawesi Tengah, menilai isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) masih menjadi potensi kerawanan yang perlu diantisipasi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Ketua Bawaslu Sulteng, Nasrun mengatakan, sejatinya ada beberapa hal yang berkaitan dengan kerawanan pada pemilu. Namun, SARA menjadi salah satu isu paling dominan.

"SARA mudah untuk dipolitisasi. Terutama itu soal etnis dan agama," terangnya di Palu, Senin, 13 November 2023.

Menurut Nasrun, berkaca pada pemilu sebelumnya pada saat kampanye, etnis dan agama menjadi pembahasan utama peserta pemilu.

"Karena potensi kerawanan isu SARA tinggi, sehingga masuk dalam fokus Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) tematik isu SARA," ungkapnya.

Nasrun menjelaskan, indikator dalam IKP bahwa kekerasan berbasis SARA potensinya sangat tinggi dan mendapatkan posisi kedua dari hasil pemetaan IKP tematik isu SARA secara nasional.

"Dan dapat dilihat fakta bahwa politisasi SARA sangat dipicu oleh perkembangan informasi di media sosial, atau informasi hoax," tegasnya.

Oleh karena itu, Nasrun menambahkan, bahwa kedepan pihaknya memiliki tantangan yang kompleks, sehingga perlu peran semua pihak khusnya generasi muda untuk menjadi pengawas yang partisipatif.

"Mari berkolaborasi bersama dengan Bawaslu. Ketika ada pelanggaran terjadi segera melapor," ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)