PKB Cium Ketidaknetralan Aparat Negara dalam Pilpres 2024

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid. Medcom.id/Anggi Tondi Martaon

PKB Cium Ketidaknetralan Aparat Negara dalam Pilpres 2024

Kautsar Widya Prabowo • 11 November 2023 19:45

Jakarta: Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan ada aroma kuat ketidaknetralan aparat dalam Pemilihan Pilpres (Pilpres) 2024. Dia menyebut ada aparat negara yang condong kepada salah satu pasangan calon.

"Mungkin tidak ada instruksi dari pusat ya, mungkin inisiatif masing-masing, tapi itulah yang disebut bias kekuasaan," ujar Jazilul di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 November 2023. 

Dia membeberkan bentuk ketidaknetralan aparat. Seperti, pencopotan baliho hingga pelarangan acara yang berbau politik.

"Pak Muhaimin (bakal cawapres Muhaimin Iskandar) waktu ke Tanah Laut (Kalimantan Selatan) sama (ketika) kita buat acara Pak Anies (bakal capres Anies Baswedan) di Bandung juga tidak diizinkan," jelas dia.

Dia meminta masyarakat ikut terlibat menjaga netralitas aparat. Pihaknya tengah menginventaris tindakan tak netral aparat.

"Tapi jangan juga dikit-dikit sering lapor, apalagi kayak yang dilaporin nunggu viral, yang dilaporin berat sebelah," ujar dia.

Sebelumnya, Muhaimin atau Cak Imin batal membuka acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) International di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa, 5 September 2023. Bupati Tanah Laut Sukamta tak membolehkan Cak Imin membuka acara tersebut.

"Pak Bupati tidak berkenan dan lebih baik tidak ada acara daripada saya yang membuka," kata Cak Imin di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 6 September 2023.

Menurut Cak Imin, kedatangannya saat itu diundang Pimpinan Pusat Jam'iyyatul Qurra wal Huffaz (JQH) KH Saifullah Ma'shum. Dia mengaku harus menempuh perjalanan darat selama dua jam dari Banjarmasin menuju Tanah Laut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)