Anggaran Makan Siang Gratis Rp460 Triliun, Dari Mana?

21 February 2024 13:54

Capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran menyebut butuh anggaran sekitar Rp460 triliun untuk program makan siang gratis dan susu gratis. Pihaknya akan mengevaluasi anggaran subsidi BBM dan juga menaikkan tax ratio untuk melaksanakan program unggulan makan gratis itu. 

Ekonom Universitas Indonesia sekaligus Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal menyebut, rencana ekspansi fiskal yang dicetuskan Prabowo-Gibran berpotensi membuat APBN menanggung defisit hingga Rp686 triliun. 

"Kita tidak hanya bicara makan siang gratis, tapi ada tunjangan guru dan seterusnya juga kelanjutan dari spending alutsista. Itu bisa sampai Rp686 triliun defisit (APBN) kita di 2025. Itu setara 2,7 sampai 2,9% deficit which is almost breaching maximum threshold dari keuangan negara ya," jelas Fithra dalam tayangan Zona Bisnis, Metro TV, Rabu 21 Februari 2024. 

Baca juga: Iklim Investasi Bakal Positif Usai Pemilu

Relokasi anggaran, sebut Fithra, menjadi hal yang krusial. Ia juga menyoroti rencana relokasi anggaran subsidi BBM ke program makan siang gratis justru akan menimbulkan potensi inflasi. 

Fithra menjelaskan, subsidi BBM sejatinya memang tidak produktif. Namun, nilai produktifitas subsidi tersebut bakal jauh lebih rendah jika dialihkan untuk program makan siang gratis. 

"Karena makan siang gratis itu dampaknya lebih jangka menengah panjang. Artinya ketika itu dilakukan maka hati-hati ada potensi inflasi," kata Fithra. 

Fithra menyarakan pihak Prabowo-Gibran fokus pada upaya menaikkan tax ratio. Meski hal tersebut juga bukan perkara mudah. 

"Untuk mencapai kenaikan tax ratio 1% ya, sekarang 10% misalnya dinaikkan jadi 11%, itu juga agak sulit. Karena kita butuh tax reform dan tax buoyancy," kata Fithra. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)