Anggota Komisi VI DPR Fraksi Demokrat Herman Khaeron akhirnya buka suara soal video viral dirinya yang menerima amplop berwarna coklat saat rapat dengan Direktur PT Pertamina (Persero) beserta sub holdingnya, Selasa, 11 Maret 2025. Amplop itu disebut uang perjalanan dinas yang diterima Herman.
Herman mengaku geli dengan narasi yang dibuat dalam video yang viral tersebut. SPPD itu belum sempat dia ambil karena ada kesibukan sebagai memimpin Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN).
"Saya tidak pernah ada pemikiran jelek, tidak pernah ada berpikir apapun saya menandatangani di sini dan saya terima SPPD saya di meja sini gitu," ucap Herman.
Herman menganggap narasi miring terkait video tersebut sebagai bentuk fitnah yang keji. Sebaran video itu dianggap bentuk perlawanan oleh kelompok tertentu.
"Muncul tiba-tiba di medsos dibuatkan seolah-olah terjadi rapat dengan sesuatu hal yang disebutkan oleh mereka itu, menurut saya itu adalah fitnah yang keji. Itulah menurut saya perlawanan-perlawanan proxy terhadap kekuatan kita yang ingin memperbaiki bangsa dan negara, terutama Pertamina pada waktu kemarin kita rapat dengan mereka," ujar dia.
Sebelumnya, sebuah potongan video yang menunjukkan anggota Komisi VI DPR berbaju kuning menerima amplop berwarna cokelat saat rapat dengan Direktur PT Pertamina (Persero) beserta sub holdingnya, Selasa, 11 Maret 2025. Sosok itu ialah Anggota Komisi VI Herman Khaeron.
Momen itu terjadi kala kamera menyorot anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto saat bertanya pada jajaran direksi Pertamina. Sementara, Herman yang tengah duduk di samping Darmadi, terlihat menandatangani sebuah dokumen.
Herman mengambil sebuah amplop dibalik kertas yang ditanganinya. Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat itu langsung menyimpan amplop itu di bawah meja.