Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat kembali menggelar sidang kasus dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh, Kamis 8 Agustus 2024. Jaksa penuntut umum (JPU) KPK menghadirkan wanita teman dekat Gazalba Saleh, Fify Mulyani sebagai saksi.
Di hadapan majelis hakim dan JPU KPK, saksi yang merupakan Wakil Direktur (Wadir) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, mengaku memiliki kedekatan dengan Gazalba sejak masa SMA dan sudah seperti saudara.
Dalam dakwaannya, JPU KPK menyebut pada 2019,
Gazalba melunasi cicilan kredit rumah mewah Fify Mulyani di kawasan Sedayu City Kelapa Gading Jakarta Timur dengan harga Rp3,8 miliar.
Usai mencecar saksi untuk menggali bukti aliran dana tersebut, JPU KPK pun menampilkan bukti chat antara saksi dan terdakwa yang menunjukan dugaan kedekatan keduanya.
Namun, pihak kuasa hukum Gazalba menyebut chat yang ditampilkan JPU KPK tidak mengindikasikan adanya aliran dana terkait pelunasan rumah mewah Fify oleh Gazalba.
Sebelumnya, JPU KPK menyebut Gazalba menerima uang dari sejumlah sumber. Pertama, Rp200 juta yang merupakan bagian dari total gratifikasi Rp650 juta saat menangani perkara kasasi Jawahirul Fuad. Berikutnya, Rp37 miliar saat menangani peninjauan kembali yang diajukan Jaffar Abdul Gaffar pada 2020. Kemudian penerimaan lain, yakni SGD1.128.000, USD181.100 dan Rp9,4 miliar pada 2020 hingga 2022.
Jaksa mengatakan, Gazalba kemudian menyamarkan uang itu dalam berbagai hal. Salah satunya melunasi KPR teman dekatnya bernama Fify Mulyani.
Streaming